Beritatrend.com. – Tangerang Rabu, 16/10/24. Dalam pelatihan jurnalis yang diselenggarakan oleh Atlantika Institut Nusantara, tema “Menulis berbasis Kecerdasan Spiritual” menjadi sorotan utama. Kegiatan ini menekankan bahwa menulis bukan hanya sekadar aktivitas kreatif, tetapi juga merupakan sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan membangun stabilitas emosional.
Menulis diibaratkan seperti berkebun. Ketekunan dan keseriusan dalam menulis akan membuahkan hasil, yang bisa dibagikan kepada orang lain, mirip dengan hasil kebun yang bisa dinikmati bersama. Banyak penulis menghasilkan karya-karya luar biasa meskipun dalam kondisi sulit, seperti di penjara, berkat waktu untuk merenung dan menggali ide-ide baru.
Pelatihan ini juga menekankan pentingnya menulis yang sederhana namun menarik. Dengan mengikuti prinsip dasar 5W + 1H, penulis dapat menyampaikan informasi secara jelas dan efektif. Berbagai bentuk tulisan, mulai dari berita, opini, hingga kisah pribadi, dapat dihasilkan oleh siapa saja, bukan hanya oleh kalangan elit.
Kecerdasan spiritual diakui sebagai fondasi penting dalam menulis. Dalam era di mana informasi mudah diakses, menulis dengan etika dan moral yang baik menjadi lebih penting dari sebelumnya. Media sosial telah menghapus batasan komunikasi, memberikan peluang bagi semua orang untuk berkontribusi dalam diskursus publik.
Dari pelatihan ini, diharapkan peserta dapat memahami bahwa menulis bukan hanya alat untuk berbagi informasi, tetapi juga medium untuk menciptakan kesadaran kolektif. Dalam konteks ini, penulis diharapkan dapat berperan aktif dalam memperbaiki tata kelola bangsa dengan menghasilkan tulisan yang konstruktif.
Dengan memanfaatkan platform digital yang ada, seperti WhatsApp dan Facebook, masyarakat kini dapat berinteraksi dan berbagi pemikiran dengan lebih luas. Kecerdasan spiritual dan etika dalam penulisan diharapkan mampu menghadapi tantangan zaman yang penuh dengan informasi tidak valid dan krisis moral.
Pelatihan ini bertujuan untuk memperkaya wawasan peserta dan mengajak mereka berpikir kritis, serta mengembangkan kemampuan menulis yang lebih berlandaskan pada nilai-nilai spiritual dan sosial. Kegiatan ini diharapkan dapat memunculkan generasi penulis yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki integritas.
Dengan menulis secara bertanggung jawab dan berdasarkan kecerdasan spiritual, kita dapat menciptakan ruang untuk dialog yang sehat dan konstruktif di masyarakat. Melalui tulisan, kita tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga menebar kebaikan dan mendorong perubahan positif di sekitar kita. (Jacob Ereste).