Fenomena “Jam Koma”: Lebih dari Sekadar Isu Gen Z

Fenomena yang dikenal sebagai "jam koma" kini menjadi sorotan, terutama di kalangan Gen Z. Istilah ini merujuk pada kondisi ketika seseorang merasa sangat lelah hingga sulit untuk berkonsentrasi atau beraktivitas normal, meskipun tidak dalam keadaan tidur.

Beritatrend.com. – Jakarta Kamis, 24/10/24. Fenomena yang dikenal sebagai “jam koma” kini menjadi sorotan, terutama di kalangan Gen Z. Istilah ini merujuk pada kondisi ketika seseorang merasa sangat lelah hingga sulit untuk berkonsentrasi atau beraktivitas normal, meskipun tidak dalam keadaan tidur.

Kondisi ini sering kali disebabkan oleh kelelahan mental dan fisik akibat pola hidup yang tidak sehat, seperti kurang tidur, overthinking, dan penggunaan media sosial yang berlebihan.

Bukan Hanya untuk Gen Z

Meskipun jam koma sering diasosiasikan dengan generasi muda, sebenarnya siapa pun bisa mengalaminya. Psikolog Rosdiana Setyaningrum menjelaskan, popularitas istilah ini meningkat seiring dengan banyaknya individu, terutama Gen Z, yang aktif membagikan pengalaman mereka di media sosial. Hal ini menjadikan jam koma viral dan dianggap sebagai tren baru di kalangan anak muda.

Penyebab Utama: Overthinking dan Media Sosial

Salah satu penyebab utama jam koma adalah overthinking. Pikiran yang terus-menerus dipenuhi kekhawatiran dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk beristirahat dengan baik. Rosdiana menambahkan, “Gen Z sering mengalami overthinking. Otak kiri yang terlalu aktif dan regulasi emosi yang kurang baik dapat menyebabkan kurang fokus, yang berpotensi menjadi jam koma.”

Selain itu, kebiasaan menghabiskan waktu terlalu lama di media sosial juga memperburuk keadaan. Aktivitas ini sering kali mengorbankan waktu istirahat yang seharusnya digunakan untuk pemulihan energi.

Kualitas Tidur yang Buruk

Tidur yang tidak berkualitas merupakan faktor lain yang berkontribusi terhadap jam koma. “Tidur panjang belum tentu berkualitas,” kata Rosdiana. Tidur yang tidak teratur dapat mengganggu pemulihan fisik dan mental, sehingga menyebabkan kelelahan yang berkepanjangan dan menurunkan produktivitas.

Hidrasi yang Penting

Kurangnya asupan cairan juga memainkan peran dalam kondisi ini. Tubuh yang tidak terhidrasi dengan baik lebih cepat merasa lelah dan kehilangan fokus. “Penting untuk banyak minum air agar tetap terjaga dan tidak mudah burnout,” ujar psikolog Veronica.

Menjaga Kesehatan Mental dan Fisik

Walau kelelahan adalah hal yang biasa, jam koma bukanlah kondisi yang harus dianggap normal. Rosdiana menegaskan pentingnya memperbaiki pola hidup, termasuk pola makan dan waktu tidur. “Menjaga pola hidup sehat, cukup tidur, dan seimbang antara aktivitas dan istirahat adalah kunci untuk mencegah dampak buruk dari jam koma.”

Dengan perhatian yang lebih terhadap kesehatan fisik dan mental, serta memenuhi kebutuhan dasar tubuh, fenomena jam koma bisa dihindari. Mari kita jaga keseimbangan hidup agar produktivitas tetap terjaga dan kesehatan terpelihara.

error: Content is protected !!
Exit mobile version