Beritatrend.com. -Jakarta Jum’at, 16/08/24. Kejaksaan Agung RI dan Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) menggelar pertemuan penting untuk membahas penegakan hukum lingkungan hidup dan pelestarian hutan mangrove. Pertemuan ini berlangsung di Ruang Rapat Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum (JAM-Pidum), Kejaksaan Agung, dan dihadiri oleh berbagai pihak kunci dari kedua lembaga.
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum, Prof. Dr. Asep Nana Mulyana, menerima audiensi CEO IOJI, Achmad Santosa. Dalam kesempatan tersebut, kedua belah pihak menyepakati pentingnya kerja sama dalam melindungi ekosistem mangrove yang vital bagi kelestarian lingkungan di Indonesia.
CEO IOJI, Achmad Santosa, mengungkapkan dukungannya terhadap penanganan perkara lingkungan hidup oleh Kejaksaan, termasuk penanganan kasus komoditas timah yang berdampak pada kerusakan lingkungan akibat tambang ilegal. “Kebijakan untuk menghitung kerugian negara dari kerusakan lingkungan merupakan langkah yang sangat baik. Kami mendukung penuh penggunaan Undang-Undang Lingkungan Hidup dalam penegakan hukum,” ujarnya.
Dalam pertemuan ini, IOJI mempresentasikan hasil risetnya yang memilih Pulau Kalimantan, Provinsi Riau, dan Bangka Belitung sebagai wilayah prioritas untuk pelestarian mangrove. Kerusakan di wilayah-wilayah tersebut disebabkan oleh aktivitas tambak, alih fungsi hutan, dan tambang ilegal.
Menanggapi hal tersebut, JAM-Pidum menyatakan bahwa Kejaksaan Agung telah menjalin MoU dengan Direktorat Jenderal Penegakkan Hukum Lingkungan Hidup & Kehutanan untuk memastikan penuntutan yang konsisten. JAM-Pidum juga menyatakan kesiapan untuk memfasilitasi upaya IOJI dalam melestarikan hutan mangrove melalui koordinasi dengan Kejaksaan Tinggi Riau dan Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung.
Pertemuan ini juga membahas rencana kerja sama dalam pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) dan pelatihan mengenai kejahatan karbon, dengan IOJI sebagai narasumber.
Audiensi ini dihadiri oleh Sekretaris Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum, Dr. Mukri, serta sejumlah direktur dan pejabat Kejaksaan Agung, dan di pihak IOJI dihadiri oleh Direktur Stephanie Juwana dan tim manajerialnya.