Beritatrend.com. – Jakarta Selasa, 21/01/25. – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengunjungi Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, pada Senin (20/1/2025) untuk meninjau permukiman padat penduduk di kawasan tersebut.
Dalam kunjungan ini, ia mendukung penuh program Rumah Layak Huni yang digagas oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).
“Lingkungan yang lebih sehat akan tercipta jika kita beralih ke hunian vertikal. Renovasi itu sifatnya sementara. Strukturnya tidak berubah, hanya dipoles-poles, nanti satu atau dua tahun kondisinya kembali seperti semula,” jelas Tito.
Jika warga bersikeras hanya menginginkan bedah rumah, pemerintah akan memprioritaskan daerah lain yang lebih terbuka terhadap konsep hunian vertikal.
Tawaran Gratis, Tapi Waktu Terbatas
Dalam kesempatan yang sama, Menteri PKP Maruarar Sirait memberikan tenggat waktu satu minggu kepada warga Johar Baru untuk mempertimbangkan opsi pembangunan hunian vertikal.
“Ini kesempatan langka. Semua gratis, baik renovasi maupun pembangunan. Kalau program ini dilewatkan, belum tentu ada lagi di masa mendatang,” ujar Maruarar.
Menimbang Perubahan Besar
Jika warga Johar Baru tetap bertahan dengan opsi bedah rumah, pemerintah akan mengalihkan program hunian vertikal ini ke wilayah lain, seperti Jembatan Lima dan Palmerah, yang lebih siap menerima perubahan besar.
“Kita ingin membawa perubahan nyata. Tapi kalau warganya tidak mau, ya kita fokus ke daerah lain yang membutuhkan dan bersedia,” tutup Tito.
Apakah Johar Baru siap menyambut transformasi besar ini? Ataukah peluang ini akan berlalu begitu saja? Waktu yang tersisa hanya tujuh hari.
