Beritatrend.com. – Subang Rabu, 22/01/25. – Di tengah isu lingkungan yang semakin mengkhawatirkan, Desa Wantilan, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat, muncul sebagai inspirasi.
Desa ini berhasil mengelola sampah dengan pendekatan berbasis Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), yang tak hanya ramah lingkungan, tapi juga menggerakkan perekonomian masyarakat.
Terobosan ini mendapat apresiasi langsung dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian saat berkunjung ke desa tersebut.
“Desa ini telah menunjukkan bagaimana sampah bisa menjadi sumber daya yang bernilai ekonomi tinggi, bukan hanya masalah,” ujar Mendagri saat meninjau Pusat Daur Ulang Desa Wantilan pada Selasa (21/1/2025).
Sampah Organik Jadi Ladang Emas
Sampah organik di Desa Wantilan diolah menjadi media budidaya maggot—larva lalat hitam yang populer sebagai pakan ternak.
Maggot yang dihasilkan digunakan untuk menunjang kegiatan peternakan desa seperti ayam dan kambing, bahkan dijual sebagai produk komersial.
Tidak hanya itu, sampah non-organik diubah menjadi berbagai kerajinan tangan yang bernilai jual tinggi.
Kepala Desa Wantilan, Komarudin, mengungkapkan bahwa inovasi ini telah melibatkan banyak warga desa dalam proses pengelolaan sampah, sehingga turut meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.
“Kita kelola dari hulu, jadi sampah tidak sempat menumpuk dan malah menjadi berkat bagi desa,” jelasnya.
Desa Mandiri dengan Pendapatan Berbasis Lingkungan
Mendagri menilai model ini sebagai langkah signifikan menuju desa mandiri. Ia menekankan pentingnya penggunaan Dana Desa sebagai stimulus, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek.
“Dengan pengelolaan seperti ini, Desa Wantilan punya kapasitas fiskal yang kuat dan mampu menjalankan program-program kerja tanpa ketergantungan besar pada bantuan pusat,” katanya.
Pendapatan Asli Desa (PADes) dari pengelolaan sampah ini tidak hanya digunakan untuk mendukung kegiatan ekonomi, tetapi juga untuk pendidikan, kesehatan, dan Posyandu.
“Desa seperti ini mampu menciptakan rezeki kota, namun tetap mempertahankan jiwa desa,” tambah Mendagri.
Solusi Urbanisasi: Desa dengan Ekonomi Kota
Inovasi Desa Wantilan juga dianggap sebagai solusi potensial untuk mengatasi urbanisasi.
Dengan menciptakan peluang ekonomi yang menjanjikan di desa, masyarakat tak lagi perlu bermigrasi ke kota untuk mencari penghidupan.
“Bayangkan, kalau semua desa di Indonesia seperti ini, urbanisasi tidak lagi menjadi ancaman, melainkan peluang untuk membangun dari akar,” tegas Mendagri.
Desa Wantilan kini menjadi bukti nyata bahwa kreativitas dan kolaborasi masyarakat dapat mengubah sampah menjadi emas.
Langkah ini diharapkan menjadi model bagi desa-desa lain di Indonesia, menciptakan desa yang berdaya secara ekonomi, mandiri, dan ramah lingkungan.