Ratusan Aktivis dan Masyarakat Geruduk Kantor Pengadilan Tinggi Medan & DPW Nasdem

"Kami Tak Butuh Wakil Rakyat Preman!"

Beritatrend.com. -Medan, Sumatera Utara Minggu, 02/02/25. – Gelombang protes terus berlanjut! Ratusan aktivis dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sumatera Utara Peduli Hukum kembali menggelar aksi damai di depan Kantor Pengadilan Tinggi Medan, Jumat (31/1/2025).

Mereka menuntut keadilan atas kasus yang menjerat oknum anggota DPRD Tapanuli Selatan, EES, yang kini telah berstatus terpidana atas kasus penganiayaan dan diduga sebagai provokator kerusuhan di proyek PLTA Batangtoru.

Tak hanya berhenti di depan Pengadilan Tinggi Medan, massa juga mendatangi kantor DPW Partai Nasdem Sumut di Jalan HM Yamin, Medan. Namun, kedatangan mereka disambut dengan kekecewaan.

Tidak satu pun pengurus partai yang hadir di kantor tersebut.

Tuntutan Tegas: Hukum Seberat-beratnya!

Dalam orasi yang menggema di depan Pengadilan Tinggi Medan, Ketua aksi, Farijar alias Boy, dengan lantang menyampaikan tuntutan agar hakim menjatuhkan hukuman maksimal terhadap EES.

“Kami hadir di sini untuk menuntut keadilan! Oknum anggota DPRD Tapsel, EES, telah melakukan penganiayaan dan memicu kerusuhan di PLTA Batangtoru.

Kami meminta hakim memberikan hukuman seberat-beratnya agar ada efek jera bagi wakil rakyat lainnya,” tegas Boy.

Ia juga menyoroti bahwa seorang wakil rakyat seharusnya memiliki integritas tinggi, beradab, dan melindungi rakyat—bukan justru bertindak arogan dan sewenang-wenang.

“Kami tidak butuh wakil rakyat yang preman! Kami ingin mereka yang bermoral, berakhlak baik, santun, dan benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat,” serunya lantang.

Aksi ini juga mendapat dukungan dari Satuan Tugas Bela Wartawan dan Negara (SATBEL) DPW Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI) Sumatera Utara.

Ketua SATBEL DPW PWDPI Sumut, Sandi Andika, menegaskan bahwa hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu.

“Kami meminta Hakim Mulia agar menegakkan hukum seadil-adilnya. Tidak boleh ada tebang pilih, siapa pun dia, jika bersalah, harus dihukum setimpal!” tegas Sandi.

DPW Nasdem Sumut Sepi, Massa Kecewa

Setelah menyampaikan tuntutan di Pengadilan Tinggi Medan, massa kemudian bergerak menuju kantor DPW Partai Nasdem Sumut untuk menuntut pertanggungjawaban partai atas tindakan kadernya.

Namun, sesampainya di sana, mereka kembali dibuat geram karena kantor dalam keadaan sepi.

Menurut penuturan seorang satpam bermarga Pardede, tidak ada satu pun pengurus partai yang hadir di kantor saat itu.

“Para pengurus tidak ada di tempat, Pak,” ujar Pardede saat ditanya oleh koordinator aksi.

Boy pun menyayangkan sikap DPW Partai Nasdem Sumut yang dinilai tidak kooperatif. Padahal, pihaknya telah melayangkan surat pemberitahuan aksi sejak 28 Januari 2025.

“Kami sudah melayangkan surat pemberitahuan aksi tiga hari lalu, tapi tidak ada satu pun pengurus yang menemui kami. Ini bentuk ketidakpedulian dan tidak menghormati aspirasi rakyat!” kesalnya.

Sebagai bentuk protes dan kekecewaan, para pendemo akhirnya menggelar sholat bersama di halaman kantor DPW Partai Nasdem Sumut sebelum membubarkan diri dengan tertib.

Aksi Berjalan Damai, Massa Siap Kembali Jika Tuntutan Tak Dipenuhi

Aksi yang berlangsung dengan pengawalan ketat dari pihak kepolisian ini berjalan dengan aman dan tertib.

Namun, para aktivis dan masyarakat menegaskan bahwa mereka akan terus mengawal kasus ini hingga keadilan benar-benar ditegakkan.

“Kami tidak akan tinggal diam. Jika tuntutan kami diabaikan, kami akan kembali dengan massa yang lebih besar!” tegas salah satu peserta aksi.

Kasus ini menjadi sorotan publik dan semakin menguatkan desakan agar para wakil rakyat benar-benar menjalankan tugas mereka dengan amanah dan bertanggung jawab. Rakyat tidak butuh preman, rakyat butuh pemimpin yang berintegritas!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!