Beritatrend.com -Jabodetabek Kamis, 16/05/24. Belakangan ini, suhu udara di Jakarta dan sekitarnya terasa semakin panas. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun memberikan analisis terkait fenomena ini.
Menurut Ketua Tim Kerja Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani, cuaca panas terjadi karena beberapa faktor dinamika atmosfer. Salah satunya adalah minimnya pertumbuhan awan, yang membuat sinar matahari langsung mengenai permukaan bumi tanpa hambatan, meningkatkan suhu udara di luar ruangan.
“Cuaca panas akhir-akhir ini tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di wilayah lain di Indonesia bagian selatan, terutama di Jawa hingga Nusa Tenggara,” jelas Ida.
Selain minimnya pertumbuhan awan, faktor lain yang memengaruhi cuaca panas adalah masuknya musim kemarau. BMKG telah memantau bahwa wilayah Jabodetabek telah memasuki awal musim kemarau sejak awal Mei 2024. Hal ini ditandai dengan penurunan curah hujan, meskipun hujan masih terjadi sesekali.
Pada musim kemarau, pola cuaca kering dan panas sering terjadi akibat perubahan alami dalam sirkulasi udara atmosfer. Angin monsun timuran membawa udara kering dari daratan Australia ke wilayah Indonesia, menyebabkan penurunan curah hujan.
Dalam menghadapi kondisi cuaca ini, BMKG memberikan sejumlah imbauan kepada masyarakat. Masyarakat diminta untuk bijak menggunakan air, menghindari membakar lahan terutama di daerah hutan yang bertanah gambut, serta menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh.
“Kami juga mengimbau agar masyarakat menggunakan perlindungan dari sinar matahari dan menghindari aktivitas di luar ruangan pada jam-jam terpanas, terutama bagi yang beraktifitas di luar ruangan pada siang hari, untuk menghindari dampak buruk seperti dehidrasi dan kelelahan,” tambahnya.
BMKG juga mendorong masyarakat untuk mempersiapkan rencana darurat dalam menghadapi kemungkinan krisis air selama musim kemarau, termasuk penyediaan cadangan air minum dan peralatan penyaringan air.
Dengan kesadaran dan tindakan bijak dari masyarakat, diharapkan dampak dari cuaca panas dan musim kemarau dapat diminimalkan, sehingga kesejahteraan bersama tetap terjaga.