Diskusi dan Bedah Buku “Menghadang Kubilai Khan”

Menggugah Semangat Persatuan Nasional Lewat Literasi

Beritatrend.com. – Sleman Selasa,11/02/25. — Semangat persatuan nasional kembali digaungkan melalui literasi dalam acara Diskusi dan Bedah Buku “Menghadang Kubilai Khan” (MKK) yang diselenggarakan oleh KAGAMA Filsafat UGM bekerja sama dengan Jaringan Kebudayaan Rakyat (JAKER).

Acara ini akan berlangsung pada Sabtu, 15 Februari 2025, bertempat di Benda Kafe, Jalan Sampakan-Berbah, Sonosari, Tegaltirto, Berbah, Sleman, DIY.

Mengangkat tema “Persatuan Nasional, Keadilan, dan Kemakmuran Bangsa”, diskusi ini bertujuan mengajak masyarakat merefleksikan pentingnya persatuan dalam menghadapi tantangan kebangsaan masa kini.

Buku yang menjadi pusat diskusi adalah Menghadang Kubilai Khan, karya A.J. Susmana, sebuah novel sejarah yang mengupas perjuangan Raja Singhasari, Kertanagara, dalam menggalang kekuatan Nusantara menghadapi ekspansi Kekaisaran Mongol di abad ke-13.

Menghidupkan Kembali Semangat Nusantara

Penulis buku, A.J. Susmana, menegaskan bahwa keunggulan Menghadang Kubilai Khan terletak pada upayanya menggambarkan bagaimana persatuan menjadi kunci utama dalam menghadapi ancaman eksternal.

“Melalui kisah ini, saya ingin menginspirasi generasi masa kini untuk bersatu menghadapi tantangan global tanpa melupakan identitas dan nilai luhur bangsa,” ungkap Susmana.

Diskusi ini akan menghadirkan para narasumber berpengalaman di bidang sejarah, budaya, dan filsafat, yaitu:

  • Kiswondo
  • Benni Antono
  • Tarto Sentono
  • Isti Komah, S. Fil.
    Dengan Nono Karsono sebagai moderator yang akan memandu jalannya diskusi secara interaktif.

Membangun Kesadaran Kolektif melalui Literasi

Acara ini terbuka untuk masyarakat luas, termasuk anggota JAKER, mahasiswa, penggiat literasi, pemerhati kebudayaan, hingga tokoh masyarakat.

Lebih dari sekadar bedah buku, kegiatan ini bertujuan untuk:

  • Memperluas gagasan tentang Persatuan Nasional sebagai solusi menghadapi tantangan kebangsaan.
  • Mengonsolidasikan para budayawan dan pekerja seni, khususnya anggota JAKER, untuk membangun keadilan dan kemakmuran bangsa.
  • Memperkuat semangat Bhineka Tunggal Ika sebagai fondasi persatuan dalam keberagaman.
  • Menggali kembali keluhuran budaya Nusantara sebagai benteng menghadapi berbagai bentuk penjajahan, baik fisik maupun ideologis.
  • Membangun kesepahaman bersama mengenai nilai-nilai luhur budaya bangsa untuk memperkuat identitas nasional.

Literasi sebagai Pilar Peradaban

Acara ini merupakan bagian dari komitmen KAGAMA Filsafat UGM dan JAKER dalam memajukan budaya literasi di Indonesia.

Mereka percaya bahwa literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga fondasi untuk membangun masyarakat yang lebih kuat, berdaulat, dan bermartabat.

Bagi para pecinta sejarah, kebudayaan, dan literasi, diskusi ini adalah kesempatan emas untuk mendalami bagaimana sejarah masa lalu bisa menjadi cermin untuk menghadapi tantangan masa kini.

Jangan lewatkan momen berharga ini untuk menggugah kembali semangat persatuan nasional!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!