Duel Visi Cagub Jakarta: Ridwan Kamil vs Pramono Anung dalam Membangun Jakarta

Perdebatan sengit tentang masa depan Jakarta mewarnai bursa calon gubernur ibu kota. Dua kandidat kuat, Ridwan Kamil (RK) dan Pramono Anung, menunjukkan pandangan yang berbeda dalam upaya membangun Jakarta. Sementara RK berambisi menjadikan Jakarta seperti Dubai, Pramono Anung menekankan pendekatan pragmatis dengan menyelesaikan masalah-masalah kecil yang mendasar.

Beritatrend.com. -Jakarta, 15/09/24. Perdebatan sengit tentang masa depan Jakarta mewarnai bursa calon gubernur ibu kota. Dua kandidat kuat, Ridwan Kamil (RK) dan Pramono Anung, menunjukkan pandangan yang berbeda dalam upaya membangun Jakarta. Sementara RK berambisi menjadikan Jakarta seperti Dubai, Pramono Anung menekankan pendekatan pragmatis dengan menyelesaikan masalah-masalah kecil yang mendasar.

Pramono: Fokus pada Masalah Sehari-hari

Dalam deklarasi Rumah Bersama di Gedung Joang 45, Menteng, Pramono Anung menegaskan bahwa dirinya tidak akan mengumbar janji besar. Menurutnya, prioritas utama adalah menangani persoalan-persoalan kecil yang berdampak langsung pada kehidupan warga Jakarta. “Saya serius untuk menyelesaikan persoalan Jakarta, memajukan warga Jakarta dan saya tidak muluk-muluk. Misalnya membangun seperti Dubai, itu enggak. Tetapi saya akan memulai dengan hal-hal yang kecil apa yang jadi persoalan masyarakat di bawah,” ujar Pramono.

Pramono mengidentifikasi beberapa masalah mendasar seperti banjir, polusi, lapangan pekerjaan, serta transparansi program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Dia juga berkomitmen untuk memperbaiki sistem pelayanan publik dan menyelesaikan permasalahan yang melibatkan ojek online. “Saya akan memulai dengan persoalan-persoalan kecil inilah yang akan diselesaikan,” tambahnya.

RK: Jakarta Sebagai Kota Masa Depan

Di sisi lain, Ridwan Kamil melihat Jakarta sebagai kota yang bisa bertransformasi menjadi kota masa depan, mirip dengan Dubai. Dalam sebuah pernyataan di kediaman mantan Gubernur Jakarta Sutiyoso, RK menyebut Dubai sebagai contoh kota futuristik. “Ya kalau sekarang konotasi futuristik itu di dunia, ya memang refleksinya ke Dubai,” ujar RK.

RK menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur seperti giant sea wall untuk melindungi Jakarta dari banjir. Ia menjelaskan bahwa tujuan dari proyek tersebut adalah untuk menciptakan kawasan yang tidak hanya aman dari banjir tetapi juga mencerminkan visi futuristik. “Jadi bukan tidak menyederhanakan kalimatnya, poinnya adalah tujuan pembangunan giant sea wall itu adalah pro rakyat kecil. Untuk supaya tidak terjadi banjir karena bentuknya jadi kawasan futuristik, itu saja,” jelas RK.

Pramono Balas: Janji Besar Hanya Mimpi

Menanggapi visi futuristik RK, Pramono mengkritik ambisi tersebut sebagai sesuatu yang tidak realistis. “Banyak yang mengatakan ingin menjadikan Jakarta seperti New York, seperti Dubai, seperti Tokyo, mimpi kali,” kata Pramono dalam acara konsolidasi kader PDIP di GOR Cilandak Barat. Dia menekankan bahwa pemecahan masalah sederhana, seperti program juru pemantau jentik (jumantik) dan peningkatan insentif RT/RW, lebih penting untuk meningkatkan kesejahteraan warga Jakarta.

Pramono berjanji untuk menangani masalah-masalah mendasar dan menghindari janji-janji yang tidak rasional. “Jadi sekali lagi saudara-saudara sekalian, saya tidak akan pernah berjanji hal yang muluk-muluk. Tetapi saya menjadi bagian dari problem solving Jakarta ke depan,” tegasnya.

Perdebatan antara Ridwan Kamil dan Pramono Anung memberikan gambaran jelas tentang dua pendekatan berbeda dalam memimpin Jakarta. Apakah Jakarta akan bertransformasi menjadi kota masa depan yang canggih seperti Dubai ataukah akan difokuskan pada penyelesaian masalah-masalah mendasar, hanya waktu yang akan menjawab saat pemilihan nanti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *