Beritatrend.com. – Jakarta Minggu, 17/11/24. – Kasus dugaan penipuan bisnis berlian senilai Rp 18,5 miliar yang melibatkan penyanyi Reza Artamevia kini menjadi sorotan publik. Pihak pelapor, IM, mengungkapkan kronologi awal yang berujung pada kerugian besar dan merasa tertipu dengan transaksi yang melibatkan sembilan batu berlian. Dalam konferensi pers yang digelar di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Sabtu (16/11/2024), juru bicara IM, Fitria, menceritakan bagaimana perkenalan mereka dengan Reza dimulai pada awal Juni 2024 dan berakhir dengan transaksi mencurigakan.
Perkenalan dan Tawaran Bisnis Berlian
Menurut Fitria, IM pertama kali berkenalan dengan Reza pada bulan Juni 2024, dan dalam waktu singkat, penyanyi tersebut menawarkan peluang bisnis berlian yang katanya “asli.” Reza mengajak IM untuk melakukan investasi dengan membeli batu berlian secara bertahap.
Pada transaksi pertama, IM membeli dua batu berlian senilai Rp 8 miliar, dengan janji keuntungan Rp 2 miliar. “Transaksi pertama itu dijanjikan akan memberikan keuntungan, sehingga IM mulai merasa yakin,” kata Fitria. Pembelian tersebut kemudian diikuti dengan transaksi kedua, yaitu satu batu senilai Rp 3,5 miliar, dan kemudian enam batu berlian lainnya dengan total nilai Rp 7 miliar. “Total seluruhnya mencapai Rp 18,5 miliar untuk sembilan batu berlian,” lanjut Fitria.
Kecurigaan Muncul Setelah Transaksi Ketiga
Kepercayaan IM pada Reza mulai goyah setelah transaksi ketiga. Meskipun pada awalnya tidak merasa perlu memeriksa keaslian berlian tersebut, IM akhirnya memutuskan untuk melakukan pengecekan setelah transaksi yang ketiga. Fitria dan rekan mereka, Priscilla, kemudian membawa dua batu berlian yang dibeli IM untuk diuji di laboratorium FGL. Hasilnya mengejutkan: batu-batu berlian itu ternyata bukan berlian asli, melainkan berlian sintetis.
Tidak hanya itu, ketika mereka memeriksa sembilan berlian tersebut di laboratorium AGL, hasilnya sama mengecewakannya. Semua berlian yang dijanjikan sebagai asli ternyata juga terdeteksi sebagai batu sintetis. “Di laboratorium itu jelas dinyatakan batu itu sintetik,” kata Priscilla, menambahkan kekecewaan yang mendalam dari pihak IM.
Sertifikat Palsu dan Upaya Pengembalian Dana
Selain penipuan terkait keaslian batu berlian, pihak IM juga menemukan bahwa sertifikat yang diberikan oleh Reza Artamevia ternyata palsu (fake certificate). Menyadari bahwa mereka telah tertipu, IM pun berusaha menyelesaikan masalah ini dengan menghubungi Reza dan meminta agar uang senilai Rp 18,5 miliar dikembalikan. Pihak IM telah mengirimkan dua kali somasi, namun tidak ada tanggapan dari Reza.
“Karena tidak ada tanggapan, akhirnya kami melaporkan Reza Artamevia ke Polda Metro Jaya dengan tuduhan penipuan,” ujar Fitria.
Tindak Lanjut Polisi dan Potensi Kerugian Lebih Besar
Pihak Polda Metro Jaya kini telah menerima laporan tersebut dan tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut. Meski kasus ini baru terungkap, banyak pihak yang khawatir ini hanyalah puncak gunung es dari praktik penipuan yang lebih besar. Terlebih, dengan maraknya bisnis berlian dan investasi yang melibatkan barang-barang mewah, kasus ini membuka mata banyak pihak akan pentingnya melakukan verifikasi terhadap setiap transaksi yang melibatkan jumlah uang besar.
Sementara itu, Reza Artamevia belum memberikan tanggapan resmi terkait laporan ini. Kasus ini terus berkembang, dan banyak yang menunggu apakah penyanyi tersebut akan memberikan klarifikasi atau justru menghadapi tindakan hukum lebih lanjut.
Pelajaran Penting bagi Investor dan Masyarakat
Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi para investor dan masyarakat luas tentang pentingnya melakukan pengecekan dan verifikasi yang mendalam sebelum melakukan investasi, terutama di sektor barang mewah dan koleksi seperti berlian. Selain itu, pentingnya memeriksa keaslian dokumen seperti sertifikat dan hasil uji laboratorium tidak bisa dianggap remeh, apalagi ketika melibatkan uang dalam jumlah besar.
Pihak IM kini berharap keadilan dapat ditegakkan, dan uang yang telah mereka keluarkan bisa kembali setelah kejadian ini. Semua pihak pun menunggu bagaimana kelanjutan kasus ini di ranah hukum.