Enam Nelayan Tewas Misterius di Merak: Kementerian Kesehatan Telusuri Penyebab dan Isolasi Sembilan Orang

Enam nelayan yang berada di perairan Merak, khususnya dari Kapal Motor (KM) Sri Mariana, ditemukan tewas dalam kondisi misterius

Beritatrend.com. -Jakarta Selasa, 06/08/24. Enam nelayan yang berada di perairan Merak, khususnya dari Kapal Motor (KM) Sri Mariana, ditemukan tewas dalam kondisi misterius. Kematian ini semakin memprihatinkan setelah sembilan orang lain dari wilayah yang sama dilaporkan jatuh sakit dan kini diisolasi. Salah satu dari mereka dalam keadaan kritis.

Pada Minggu (4/8/2024), jenazah enam nelayan dievakuasi oleh petugas yang mengenakan alat pelindung diri lengkap (APD) berbaju hazmat. Sembilan pasien yang jatuh sakit saat ini dirawat di Rumah Sakit Krakatau Media (RSKM) Cilegon.

Juru bicara Kementerian Kesehatan RI, Mohammad Syahril, menjelaskan bahwa penanganan ini dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku. “Jika ada kematian di kapal dengan penyebab yang belum jelas, kami harus menjaga pintu masuk dari potensi penyakit. Ini adalah bagian dari protap kami,” ujarnya dalam pernyataan kepada beritatrend, Senin (5/8).

Syahril menambahkan bahwa langkah isolasi dan karantina ini merupakan upaya untuk memastikan penyebab kematian, apakah terkait dengan infeksi bakteri, virus, atau faktor lainnya. Hasil pemeriksaan laboratorium diperkirakan akan keluar dalam waktu sekitar satu minggu.

Dugaan awal dari penyelidikan menunjukkan bahwa leptospirosis mungkin menjadi penyebab kematian. Penyakit ini bisa ditularkan melalui kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi urin tikus.

Pasien yang meninggal berusia antara 22 hingga 34 tahun, dengan mayoritas berasal dari Jabodetabek, sementara dua di antaranya diketahui berasal dari Sulawesi Tengah dan Jawa Timur.

Saat ini, sembilan orang yang masih hidup tetap dikarantina untuk pemantauan lebih lanjut. Kementerian Kesehatan menunggu hasil tes laboratorium untuk menentukan langkah selanjutnya.

Kementerian Kesehatan RI memastikan akan terus mengawasi situasi dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi risiko kesehatan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *