Beritatrend.com. – Jakarta Sabtu, 04 Januari 2025 – Dengan pergantian tahun, dunia resmi menyambut lahirnya generasi baru yang disebut Generasi Beta.
Anak-anak yang lahir mulai 1 Januari 2025 hingga 2039 akan menjadi penerus dari Generasi Alpha dan siap menghadirkan karakteristik unik yang akan mengubah norma sosial dan pola kehidupan global.
Generasi Beta, menurut peneliti sosial ternama Mark McCrindle, diproyeksikan akan hidup sejahtera hingga abad ke-22.
Mereka adalah anak-anak dari Generasi Milenial dan sebagian Generasi Z yang tumbuh dalam era integrasi teknologi canggih, termasuk kecerdasan buatan (AI) dan konektivitas digital yang tak terbayangkan sebelumnya.
Masa Depan yang Didefinisikan Ulang
Dibentuk oleh berbagai peristiwa global, budaya, dan ekonomi, Generasi Beta akan menjadi generasi yang mendefinisikan ulang bagaimana manusia hidup, bekerja, dan berinteraksi.
Kehidupan mereka akan sangat bergantung pada teknologi, tetapi tidak menjadikannya robotis; justru mereka diprediksi akan lebih baik dalam menyeimbangkan keterhubungan digital dengan ekspresi individualitas yang kuat.
“Generasi Beta akan menjadi pionir dalam membangun identitas digital yang aman dan penuh kesadaran,” ujar McCrindle.
“Dengan bimbingan yang tepat, mereka juga akan tumbuh dalam dunia yang lebih inklusif dan penuh rasa ingin tahu.”
Tantangan Besar: Perubahan Iklim
Salah satu isu paling besar yang akan dihadapi Generasi Beta adalah perubahan iklim.
Dengan warisan kesadaran lingkungan dari orang tua mereka—Generasi Milenial dan Z—mereka diharapkan menjadi inovator dalam menciptakan solusi keberlanjutan.
Menurut data Pew Research Center, lebih dari 70 persen Generasi Milenial dan 67 persen Generasi Z telah memprioritaskan isu perubahan iklim.
Angka ini menunjukkan betapa besar kemungkinan Generasi Beta akan mewarisi pola pikir progresif dalam mengatasi tantangan global.