Heboh Kasus YD di Jambi…?

Pagar Gudhas, dan Dugaan Pelanggaran Tata Ruang

Beritatrend.com. – Jambi Selasa, 04/03/25. – Nama inisial YD kembali menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.

Pengusaha sukses yang dikenal dengan merek Gudhas kini terjerat dalam pusaran berbagai kasus hukum yang mencuri perhatian publik.

Dari dugaan pelanggaran tata ruang terkait pagar Gudhas hingga izin pembibitan sawit yang misterius, sorotan terhadapnya kian tajam.

Kasus ini bukan sekadar soal bisnis yang berbenturan dengan aturan, tetapi juga menjadi cerminan bagaimana hukum diuji di hadapan kekuasaan.

Sejumlah aktivis mahasiswa dan organisasi masyarakat telah melakukan aksi di berbagai dinas dan kantor DPRD Kota Jambi, mendesak agar permasalahan ini segera dituntaskan.

Pagar Gudhas: Pelanggaran Tata Ruang atau Permainan Kuasa?

Isu utama yang menyeret YD ke pusaran hukum berawal dari pagar Gudhas yang diduga melanggar aturan tata ruang.

Beberapa pihak menilai bahwa pembangunan pagar ini tidak sesuai dengan regulasi yang ada, sementara pihak lain mempertanyakan apakah kasus ini hanyalah ujian bagi pengusaha besar seperti YD atau ada kepentingan lain di baliknya.

Aktivis Risma menegaskan pentingnya ketegasan hukum dalam kasus ini.

“Kita harus berjuang agar aturan tetap tegak lurus. Yang benar ya benar, yang salah ya salah. Ini bukan sekadar kasus biasa, ini adalah ujian bagi keadilan di Jambi,” tegasnya.

Pengrusakan Bangunan di Jalan Samsudin Uban: Kebetulan atau Kesengajaan?

Tidak berhenti di pagar Gudhas, YD juga terseret dalam dugaan pengrusakan bangunan di Jalan Samsudin Uban, Kebun Handil.

Kasus ini tengah ditangani oleh Polsek Jelutung, dan masyarakat menuntut transparansi dalam penyelidikannya.

“Ini bukti nyata bahwa ada yang tidak beres. Kita menunggu sikap tegas dari pihak kepolisian dan pemerintah. Jangan sampai hukum ini tumpul ke atas!” kata Amri, aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Izin Pembibitan Sawit di Tengah Kota: Teka-Teki yang Belum Terjawab

Yang lebih mengejutkan, izin pembibitan sawit yang dilakukan oleh YD di tengah Kota Jambi ternyata menyisakan tanda tanya besar.

Hingga kini, kejelasan legalitasnya masih abu-abu, dan publik mempertanyakan bagaimana sebuah usaha seperti ini bisa beroperasi tanpa izin yang jelas.

Ketua DPW Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI), Irwanda Naufal Idris, turut menyoroti isu ini.

“Kami berharap DPRD bersikap tegas terkait Gudhas dan izin pembibitan sawit ini. Jangan pilih kasih.

Semua harus diproses sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.

Tantangan untuk Walikota Terpilih: Pro-Rakyat atau Pro-Penguasa?

Di tengah panasnya kasus YD, sorotan kini beralih ke Walikota Jambi terpilih, Maulana-Diza.

Masyarakat menunggu langkah mereka dalam menegakkan aturan dan membuktikan keberpihakan pada rakyat.

“Bagi Walikota yang baru, ini adalah ujian pertama. Apakah Anda benar-benar pro-rakyat atau hanya slogan belaka? Ini soal keadilan, bukan sekadar politik!” tambah Risma.

Hukum Harus Tegas: Jangan Tajam ke Bawah, Tumpul ke Atas

Kasus YD di Jambi menjadi bukti bahwa hukum dan kekuasaan masih menjadi medan pertarungan sengit.

Apakah hukum akan ditegakkan dengan adil, atau justru ada “udang di balik batu”?

Masyarakat kini menunggu, berharap keadilan tidak hanya menjadi sekadar wacana, tetapi benar-benar diterapkan tanpa pandang bulu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!