Beritatrend.com. -Palembang Kamis, 17/10/24. Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan (Kejati Sumsel) telah melakukan penyitaan aset Yayasan Batanghari Sembilan terkait dugaan tindak pidana korupsi penjualan aset yayasan tersebut. Aset yang disita adalah sebidang tanah seluas 2.800 m² beserta bangunan rumah yang terletak di Jalan Mayor Ruslan, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang.
Penyitaan dilakukan berdasarkan Surat Penetapan Pengadilan Negeri Palembang Nomor 48/PenPid.Sus-TPK-SITA/2024/PN Plg, yang dikeluarkan pada 15 Oktober 2024, dan Surat Perintah Penyitaan Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan Nomor PRINT-1381/L.6.5/Fd.1/07/2024 tertanggal 31 Juli 2024.
Proses penyitaan yang berlangsung hari ini melibatkan tim penyidik Kejati Sumsel, disaksikan oleh Camat Ilir Timur III, Lurah Duku, Ketua RT setempat, serta perwakilan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Palembang. Selain itu, kuasa hukum dari pihak yang berhak atas tanah juga hadir untuk memastikan proses berjalan sesuai ketentuan hukum.
Dalam kesempatan tersebut, tim penyidik juga menyita satu bundel salinan Buku Tanah Hak Milik yang telah dilegalisir oleh BPN, dengan nama pemegang hak yang terdaftar. Penyitaan ini diharapkan dapat memudahkan proses penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan korupsi yang mengemuka.
Sebagai langkah tambahan, pihak kejaksaan juga memasang plang penyitaan pada objek yang bersangkutan untuk menandai bahwa aset tersebut telah resmi disita. Kejaksaan Tinggi Sumsel berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini demi penegakan hukum dan keadilan.
Dengan langkah ini, Kejati Sumsel menunjukkan keseriusannya dalam menangani kasus-kasus korupsi, terutama yang melibatkan lembaga yayasan yang seharusnya berfungsi untuk kepentingan masyarakat. Penegakan hukum yang tegas diharapkan dapat memberikan efek jera dan menjaga integritas institusi publik.
