Kepala Perusahaan Animasi Dicari Usai Dugaan Kasus Kekerasan dan Eksploitasi Karyawan Viral di Media Sosial

Sebuah kasus dugaan kekerasan dan eksploitasi karyawan di sebuah perusahaan game art dan animasi yang berlokasi di Menteng, Jakarta Pusat, tengah menjadi sorotan publik setelah viral di media sosial. Kasus ini mengemuka setelah salah satu mantan karyawan, yang dikenal dengan inisial CS, memposting pengalamannya secara daring, menggambarkan kondisi kerja yang mengerikan dan dugaan perlakuan buruk oleh pimpinan perusahaan.

Beritatrend.com. -Jakarta Sabtu, 14/09/24. Sebuah kasus dugaan kekerasan dan eksploitasi karyawan di sebuah perusahaan game art dan animasi yang berlokasi di Menteng, Jakarta Pusat, tengah menjadi sorotan publik setelah viral di media sosial. Kasus ini mengemuka setelah salah satu mantan karyawan, yang dikenal dengan inisial CS, memposting pengalamannya secara daring, menggambarkan kondisi kerja yang mengerikan dan dugaan perlakuan buruk oleh pimpinan perusahaan.

Kasus Kekerasan dan Eksploitasi

Dalam postingan yang cepat menyebar, CS menceritakan bagaimana dirinya dan rekan-rekannya mengalami perlakuan kasar dari pimpinan perusahaan, CL, dan suaminya, KL. Menurut keterangan CS, mereka menghadapi kekerasan fisik dan verbal secara rutin, serta eksploitasi yang ekstrem, termasuk jam kerja yang tidak manusiawi. CS juga menuturkan tragedi pribadi yang dialaminya—keguguran saat hamil, yang tidak hanya disikapi dengan ketidakpedulian tetapi juga ancaman dan hukuman fisik yang kejam.

“Korban dihukum dengan cara yang sangat brutal, termasuk hukuman naik-turun tangga sebanyak 45 kali dan menampar diri sendiri sebanyak 100 kali,” kata CS dalam postingannya.

Penyelidikan Polisi

Menindaklanjuti laporan ini, kepolisian setempat langsung turun tangan. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, mengonfirmasi bahwa tim investigasi telah dibentuk untuk menyelidiki kasus ini lebih lanjut. “Kami sudah mengecek ke lokasi kejadian, dan kami sedang mencari informasi lebih lanjut dari saksi-saksi di sekitar area,” ungkap Susatyo.

Namun, saat polisi tiba di lokasi, kantor perusahaan sudah dalam keadaan kosong. “Perusahaan itu sudah tutup. Kami sedang berusaha mencari tahu lebih lanjut dari tetangga sekitar,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Muhammad Firdaus.

Pencarian Bos Perusahaan

Kepolisian kini tengah mencari keberadaan CL dan KL, yang diduga bertanggung jawab atas tindak kekerasan dan eksploitasi tersebut. “Kami masih mencari bos perusahaan, CL, dan suaminya, KL. Mereka akan dimintai keterangan terkait kasus ini,” jelas Firdaus.

Perusahaan Baru dengan Nama Serupa

Menariknya, setelah perusahaan BS tutup, kini berdiri sebuah perusahaan baru dengan nama mirip, LS, yang dikabarkan juga dipimpin oleh CL dan KL. Hal ini menambah kompleksitas dalam penyelidikan, karena polisi harus memastikan apakah ada keterkaitan antara perusahaan baru dan kasus yang sedang diselidiki.

Kasus ini menyoroti pentingnya perlindungan hak-hak pekerja dan tindakan tegas terhadap pelanggaran di tempat kerja. Publik menantikan bagaimana pihak berwajib menangani kasus ini dan memastikan keadilan bagi korban.

Penyelidikan kasus ini masih berlanjut dan pihak kepolisian berjanji untuk mengungkap kebenaran serta mengambil tindakan hukum yang sesuai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *