banner 120x600
banner 120x600

Kontroversi Kadar Getah di PTPN III M. Muda: Ketua DPW KAMPAK Sumut Soroti Sikap Tertutup Manajer Kebun

Sikap ketertutupan Manajer Kebun M. Muda, Djoel Erwin S.P, terkait kadar getah yang diterima dari tenaga pemborong

banner 120x600

Beritatrend.com. -Labura, 29 Juli 2024. Sikap ketertutupan Manajer Kebun M. Muda, Djoel Erwin S.P, terkait kadar getah yang diterima dari tenaga pemborong (anemer) di Pabrik Getah Crumb Rubber PTPN III M. Muda kini menuai sorotan tajam. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Komunitas Aksi Pemuda Mahasiswa Anti Korupsi (KAMPAK) Merah Putih Sumut, Bung Irum Siregar, mengecam sikap tersebut dan menilai adanya dugaan penggelembungan kadar getah yang bisa merugikan hasil produk karet kebun inti.

Dalam beberapa waktu terakhir, publik telah mencurigai adanya permainan dalam pemberian kadar getah yang masuk ke pabrik karet M. Muda di Kabupaten Labura. Sumber terpercaya mengungkapkan bahwa kadar getah yang diterima pabrik seringkali bervariasi, yang diduga tidak sesuai dengan hasil sadapan harian tenaga pemborong. Dampak dari ketidakpastian kadar ini dapat mengancam kualitas produk akhir karet.

Kondisi tanaman karet yang belum diremajakan akibat penundaan program replanting semakin memperburuk situasi. Program peremajaan pohon karet yang terlambat pelaksanaannya berpotensi mengubah tanaman menjadi komoditas sawit. Untuk menjaga produksi getah karet, pihak perusahaan terpaksa bergantung pada tenaga pemborong.

Ketika dikonfirmasi mengenai masalah ini, Maskep Firman, salah seorang petinggi perusahaan, menyatakan bahwa hanya Manajer yang mengetahui kadar getah dan bahwa informasi tersebut tidak dapat dipublikasikan. Sementara itu, Manajer Djoel Erwin S.P tidak memberikan tanggapan saat dihubungi melalui WhatsApp mengenai masalah kadar getah.

Ketua DPW KAMPAK Merah Putih Sumut, Bung Irum Siregar, mengkritik sikap ketertutupan manajer dan menganggapnya sebagai pelanggaran UU nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik. Menurutnya, keterbukaan informasi merupakan bagian dari akhlak dan disiplin, terutama di perusahaan milik negara. Ia menegaskan bahwa sikap seperti ini merupakan warisan kolonial yang harus dihilangkan.

Sebagai langkah selanjutnya, KAMPAK akan melayangkan surat klarifikasi kepada PTPN Regional I M. Muda dan jika tidak mendapatkan tanggapan, mereka berencana untuk menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Dirut Medan. Irum Siregar menekankan pentingnya menjaga transparansi dalam pengelolaan perusahaan negara untuk mencegah kerugian yang berkelanjutan.

Kasus ini menggarisbawahi pentingnya akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan perusahaan milik negara, serta kebutuhan mendesak untuk mengatasi masalah-masalah yang berpotensi merugikan negara dan masyarakat. (Anwar). *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights