Beritatrend.com. -Palembang Minggu, 29/09/24. Dalam lima tahun kepemimpinannya, Herman Deru, Gubernur Sumatera Selatan 2018-2023, menghadapi sorotan tajam dari masyarakat. Dengan visi “Sumatera Selatan Maju Untuk Semua” dan misi pembangunan yang ambisius, banyak pihak menilai bahwa capaian selama masa jabatannya tidak sesuai harapan. Bahkan, catatan buruk terkait peningkatan kemiskinan menjadi sorotan utama.
Data menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di Sumatera Selatan justru meningkat. Dari 3,14 persen pada tahun 2021, angka ini melesat menjadi 3,19 persen di tahun 2022, menjadikan Sumsel sebagai provinsi dengan kemiskinan ekstrem tertinggi kedua di Indonesia. Keadaan ini memunculkan pertanyaan besar: di mana hasil nyata dari berbagai program yang dijanjikan?
Program-program unggulan seperti Sekolah Gratis dan Berobat Gratis, yang seharusnya memberikan manfaat bagi masyarakat, justru dilaporkan mengalami berbagai masalah. Banyak warga melaporkan praktik pungutan liar di sekolah-sekolah negeri, dan ketakutan untuk berobat di rumah sakit akibat biaya yang tidak terjangkau.
Dengan kondisi ini, masyarakat diimbau untuk lebih cerdas dalam memilih pemimpin. Pilkada 27 November 2024 menjadi momen penting bagi rakyat Sumatera Selatan untuk menentukan arah pembangunan yang lebih baik. Sudah saatnya memilih pemimpin yang tidak hanya mampu berbicara, tetapi juga mampu memberikan solusi nyata untuk permasalahan yang ada.
Ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Herman Deru menjadi pelajaran berharga bagi pemilih di Sumsel. Kesadaran akan pentingnya memilih pemimpin yang berintegritas dan mampu menghadirkan perubahan nyata adalah langkah krusial untuk masa depan yang lebih baik. Masyarakat diharapkan tidak terjebak pada janji-janji manis yang tidak berujung pada tindakan konkret. Saatnya Sumatera Selatan bangkit dengan pemimpin yang dapat diandalkan. (M.Ali). *