MARKETING BRI JADI KORBAN MAFIA BANK

JARINGAN PENIPUAN TERUNGKAP

Beritatrend.com. – Kota Tangerang Senen, 27/01/25. – Seorang pegawai marketing Bank Rakyat Indonesia (BRI) berinisial (R) diduga menjadi korban skenario kejahatan terstruktur oleh kelompok mafia bank.

Kasus ini terungkap saat (R) memberikan keterangan kepada media di kediamannya di wilayah Kota Tangerang, Sabtu, 25 Januari 2025.

Menurut penuturan korban, peristiwa ini bermula saat ia masih bertugas di BRI cabang Rangkasbitung. Melalui seorang calo, (R) dikenalkan kepada seorang nasabah, yang ternyata adalah adik ipar si calo bernama (MY).

Belakangan, (MY) diketahui telah ditahan atas kasus penipuan dan penggelapan yang merugikan banyak korban dengan nilai kerugian mulai dari puluhan juta hingga miliaran rupiah.

Modus yang digunakan mafia ini cukup licik, yaitu dengan menawarkan pengembalian dana blokir dari pinjaman kredit Non-KUR.

Mereka diduga sudah merancang skenario untuk menjebak korban, termasuk melibatkan media yang dicurigai sebagai media bodrek (media abal-abal) untuk menyebarkan informasi palsu.

Menurut seorang saksi yang ikut memberikan kesaksian, kelompok mafia ini memiliki peran masing-masing, mulai dari calo, nasabah, hingga seorang yang mengaku sebagai advokat.

“Orang ini bilang dirinya advokat, tapi ketika ditanya lembaga hukum mana yang menaungi, jawabannya independen. Bahkan, media yang mereka gunakan ternyata tidak terdaftar di PWI atau data resmi lainnya,” ungkap saksi tersebut.

Saksi yang juga seorang penjual cabai ini menambahkan, mafia tersebut pernah memintanya menjadi perantara untuk menekan korban agar menyerahkan uang sebesar Rp125 juta.

“Saya diinformasikan untuk meminta uang itu. Jelas saya menolak. Ini bukan cara yang benar,” tegasnya.

KORBAN SIAP LAPOR POLISI

Tak ingin namanya tercemar, (R) menegaskan akan melawan balik tudingan yang merusak nama baiknya.

Ia mengungkapkan telah berdiskusi dengan atasannya di BRI dan mempersiapkan langkah hukum.

“Saya akan melaporkan kasus ini kepada pihak berwajib. Ini bukan hanya demi nama baik saya pribadi, tetapi juga institusi tempat saya bekerja, serta keluarga saya,” ujarnya tegas.

Korban juga menyebutkan bahwa ia telah menunjuk seorang pengacara resmi, yang juga merupakan pensiunan perwira polisi, untuk menangani kasus ini.

Dukungan dari keluarga, teman-teman, dan pihak institusi menjadi kekuatan baginya untuk menghadapi tekanan dari mafia ini.

HARAPAN TERANG BENDERANG

Kasus ini membuka mata masyarakat terhadap bahaya jaringan mafia yang menyusup hingga berbagai aspek, termasuk dunia perbankan.

Korban berharap agar kasus ini dapat diusut tuntas dan menjadi pembelajaran bagi banyak pihak untuk lebih waspada terhadap modus-modus kejahatan semacam ini.

“Kita semua harus waspada. Mafia seperti ini ada di mana-mana, dan mereka bisa menyerang siapa saja,” pesan korban kepada media.

Semoga langkah hukum yang ditempuh korban dapat mengungkap kebenaran dan mengakhiri aksi kejahatan mafia bank yang merugikan banyak pihak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!