Masyarakat Poso Serahkan Atribut ISIS dan Amunisi: Langkah Positif Menuju Deradikalisasi

Inisiatif deradikalisasi yang digalakkan oleh Satgas Operasi Madago Raya mulai membuahkan hasil yang signifikan. Masyarakat Poso, khususnya di Kabupaten Poso, menunjukkan dukungan terhadap upaya ini dengan menyerahkan atribut terlarang dan amunisi.

Beritatrend.com. -Poso Sabtu, 26/10/24. Inisiatif deradikalisasi yang digalakkan oleh Satgas Operasi Madago Raya mulai membuahkan hasil yang signifikan. Masyarakat Poso, khususnya di Kabupaten Poso, menunjukkan dukungan terhadap upaya ini dengan menyerahkan atribut terlarang dan amunisi.

Pada Jumat (25/10/2024), seorang eks simpatisan Mujahidin Indonesia Timur (MIT), berinisial AD, secara simbolis menyerahkan jaket dan bendera yang berkaitan dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Kelurahan Moengko Lama. AD, yang sebelumnya aktif dalam kelompok radikal, menyampaikan rasa terima kasih atas bimbingan yang telah diterimanya, yang mendorongnya untuk melepaskan simbol-simbol keterikatan dengan organisasi teroris.

Di hari yang sama, seorang warga Desa Lape, Kecamatan Poso Pesisir, juga menyerahkan 14 butir amunisi tajam yang ditemukan saat membersihkan gudang. Penyerahan tersebut dilakukan kepada Bhabinkamtibmas Desa Lape yang tergabung dalam Satgas II Preemtif Operasi Madago Raya.

Kombes Pol. Boy F.S. Samola, Kaops Madago Raya, mengapresiasi inisiatif warga. “Kami berterima kasih kepada masyarakat yang proaktif menyerahkan atribut ISIS dan amunisi. Ini adalah tanda kepercayaan masyarakat terhadap upaya kami menciptakan keamanan dan kedamaian di Poso,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa pendekatan preemtif dan preventif yang dilakukan Satgas Madago Raya berperan penting dalam memberdayakan masyarakat untuk menjaga stabilitas keamanan. Kombes Pol. Boy juga mengajak semua elemen masyarakat untuk melaporkan atau menyerahkan senjata dan bahan berbahaya lainnya.

Dengan langkah-langkah ini, Satgas Madago Raya berharap dapat terus memperkuat sinergi dengan masyarakat dan memutus rantai paham radikalisme di wilayah tersebut. (Bahri). *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights