judul gambar

Mengenali Ciri-ciri Terkena HIV Pada Peria dan Wanita

Beritatrend.com. – Jakarta Minggu, 24/11/24. – HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, melemahkan kemampuannya untuk melawan infeksi. Tanpa pengobatan, HIV dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), yang hingga kini belum ada obatnya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali ciri-ciri awal hingga gejala tahap lanjut HIV, baik pada pria maupun wanita, untuk deteksi lebih cepat dan penanganan yang lebih baik.

Ciri-ciri HIV Tahap Awal

Pada tahap awal infeksi HIV, gejalanya mirip dengan flu atau penyakit ringan lainnya. Gejala ini dapat muncul sekitar 2 hingga 4 minggu setelah terpapar virus, dan sering kali tidak disadari karena sifatnya yang ringan. Ciri-ciri umum HIV pada tahap awal, baik pada pria maupun wanita, meliputi:

  • Demam
  • Ruam pada kulit
  • Kelelahan ekstrem
  • Nyeri otot
  • Keringat malam
  • Sakit tenggorokan
  • Sariawan di mulut
  • Pembengkakan kelenjar getah bening

Gejala-gejala ini bisa berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa minggu. Namun, pada beberapa orang, gejala mungkin sangat ringan atau bahkan tidak muncul sama sekali, yang membuat infeksi ini sulit dideteksi tanpa tes HIV.

Ciri-ciri HIV pada Tahap Lanjut

Pada tahap lanjut HIV, gejala bisa lebih bervariasi dan dapat berbeda antara pria dan wanita. Infeksi ini dapat menyebabkan gangguan serius pada sistem imun, yang meningkatkan risiko terkena infeksi lain atau kondisi medis terkait.

Gejala HIV pada Pria

  1. Luka pada Penis
    Luka atau borok yang muncul di sekitar penis atau anus dapat menjadi tanda infeksi HIV. Luka ini seringkali sulit sembuh dan dapat muncul berulang kali.
  2. Sakit saat Buang Air Kecil
    Nyeri atau rasa sakit saat buang air kecil bisa mengindikasikan adanya infeksi saluran kemih atau prostatitis, yang lebih umum terjadi pada pria dengan HIV.
  3. Menurunnya Gairah Seksual
    Penurunan gairah seksual atau disfungsi ereksi bisa menjadi tanda hipogonadisme, kondisi di mana tubuh tidak menghasilkan cukup testosteron, yang berhubungan dengan HIV, terutama pada tahap lanjut.
  4. Nyeri Punggung dan Perut
    Infeksi HIV dapat menyebabkan nyeri pada bagian punggung bawah, perut, atau selangkangan.

Gejala HIV pada Wanita

  1. Perubahan Periode Menstruasi
    Wanita yang terinfeksi HIV sering kali mengalami perubahan siklus menstruasi, seperti darah haid yang lebih sedikit atau lebih deras, atau bahkan tidak menstruasi sama sekali.
  2. Infeksi Jamur Vagina dan Vaginosis Bakterialis
    HIV meningkatkan risiko infeksi jamur atau vaginosis bakterialis, yang menyebabkan gejala seperti keputihan, nyeri saat buang air kecil, dan rasa gatal atau terbakar pada vagina.
  3. Infeksi Menular Seksual (IMS)
    Wanita dengan HIV lebih rentan terhadap infeksi menular seksual (IMS) seperti herpes genital, klamidia, dan gonore. Gejala IMS bisa lebih parah, termasuk luka lepuh, keputihan tidak normal, atau nyeri saat berhubungan seks.
  4. Gangguan pada Sistem Reproduksi
    Selain gangguan menstruasi, wanita dengan HIV dapat mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan saat berhubungan seks, yang dapat disebabkan oleh infeksi atau peradangan.

Bagaimana Cara Mengetahui Terinfeksi HIV?

Satu-satunya cara untuk memastikan apakah seseorang terinfeksi HIV adalah melalui tes darah atau cairan tubuh lainnya. Ada beberapa jenis tes HIV yang tersedia:

  1. Tes Antibodi
    Tes ini mendeteksi antibodi yang diproduksi tubuh sebagai respons terhadap HIV. Tes antibodi bisa dilakukan dengan sampel darah atau cairan mulut.
  2. Tes Antigen
    Tes ini mencari antigen HIV (seperti p24), yang muncul lebih awal dalam tubuh sebelum antibodi terbentuk.
  3. Tes Asam Nukleat (NAT)
    Tes ini mendeteksi keberadaan virus HIV dalam darah. Tes ini umumnya lebih mahal dan dilakukan di laboratorium dengan sampel darah.

Mengapa Tes HIV Itu Penting?

Meskipun gejala HIV bisa bervariasi dan sering kali tidak spesifik, melakukan tes HIV secara rutin adalah langkah penting untuk mengetahui status kesehatan Anda. Semakin cepat HIV terdeteksi, semakin cepat pengobatan dapat dimulai untuk mengontrol virus dan mengurangi risiko penularan ke orang lain.

Jika Anda mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas atau merasa berisiko terinfeksi HIV, segera lakukan tes dan konsultasikan dengan tenaga medis. Pengobatan antiretroviral (ARV) dapat membantu mengendalikan virus HIV, sehingga pengidap HIV dapat hidup dengan kualitas hidup yang baik dan mengurangi risiko penularan.

Penanganan dan Dukungan

HIV bukanlah penyakit yang harus dihadapi sendirian. Selain pengobatan medis, dukungan sosial dan emosional sangat penting untuk kualitas hidup pasien HIV. Dengan kesadaran yang lebih besar dan deteksi dini, kita dapat mengurangi stigma terkait HIV serta mencegah penyebaran virus ini.

Jika Anda merasa terpapar atau berisiko, jangan ragu untuk menghubungi pusat layanan kesehatan terdekat dan lakukan tes HIV segera.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!