Beritatrend.com. -Pematangsiantar Kasus penganiayaan yang melibatkan seorang pendeta di Kota Pematang Siantar mencuri perhatian publik. Dalam acara Maha Puja Tiruvila pada 14 Juli 2024, Pendeta Mittun, pemimpin Shri Mariamman, diduga melakukan pemukulan di dalam kuil yang berlokasi di Jalan Diponegoro. Aksi ini menimbulkan keresahan di kalangan jemaat dan masyarakat sekitar.
Pendeta Mittun diduga memberikan contoh perilaku buruk saat acara tersebut, memperlihatkan tindakan kekerasan yang tidak pantas bagi seorang pemimpin agama. Meski sudah dilaporkan sebanyak empat kali, hingga kini belum ada tindakan hukum tegas terhadapnya.
Rangkaian Laporan Penganiayaan :
1. Laporan Pertama : Rita Kumari melaporkan ancaman melalui pesan elektronik pada 6 Juli 2023. Namun, laporan ini diintervensi dan dipaksa untuk berdamai oleh Polres Pematang Siantar.
2. Laporan Kedua : Endra Manju Malini melaporkan ancaman pembunuhan pada 18 Juli 2023, tetapi hingga kini tidak ada perkembangan berarti.
3. Laporan Ketiga : Maradona melaporkan tindak penganiayaan pada 5 Agustus 2023, namun proses hukum berjalan lambat meski korban mengalami cedera serius.
4. Laporan Keempat : Pada 14 Juli 2024, Rita Kumari kembali melaporkan tindakan pemukulan yang dilakukan Pendeta Mittun terhadap Endra Manju Malini, menyebabkan korban pingsan dan harus dirawat di rumah sakit.
Kesaksian dan Reaksi Publik :
Seorang saksi di lokasi kejadian menyatakan bahwa korban tidak melakukan perlawanan saat dipukul. “Seorang pendeta seharusnya memberikan contoh yang baik, bukan bertindak biadab seperti itu,” ujar salah seorang umat Hindu yang menyaksikan kejadian tersebut.
Seruan untuk Keadilan :
Pemerintah Kota Pematang Siantar dan pihak kepolisian diminta segera menangkap Pendeta Mittun. “Jangan buat malu kota Pematang Siantar,” kata seorang wakil ketua LSM DPD LSM ANTARA SUMUT. Mereka menegaskan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas.
Raymon Berlin Gultom, yang juga merupakan korban, menyampaikan kekecewaannya terhadap penanganan kasus ini yang terkesan lambat. “Nyawa kami merasa terancam karena pelaku masih bebas berkeliaran,” ujarnya kepada media pada Minggu (14/7/2024).
Tanggapan Lembaga Bantuan Hukum :
Lembaga Bantuan Hukum Serikat Buruh Sejahtera Indonesia Canang Siantar Simalungun mengecam tindakan tidak terpuji pendeta tersebut. Mereka menekankan pentingnya integritas dan perilaku yang baik, terutama dari pemimpin agama.
Kejadian ini disaksikan oleh banyak umat serta petugas polisi yang sedang melakukan pengamanan di acara tersebut. Masyarakat berharap pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas agar keadilan bisa ditegakkan dan keamanan warga terjamin. (Anwar Tanjung).*