Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Helikopter, Apa Selanjutnya?

Presiden Iran, Ebrahim Raisi, dilaporkan meninggal dunia bersama sejumlah pejabat lainnya dalam kecelakaan helikopter tragis pada Minggu, 19 Mei 2024.

Beritatrend.com. -Jakarta senen,20/05/24.   Presiden Iran, Ebrahim Raisi, dilaporkan meninggal dunia bersama sejumlah pejabat lainnya dalam kecelakaan helikopter tragis pada Minggu, 19 Mei 2024. Helikopter yang mereka tumpangi jatuh di tengah cuaca buruk, menimbulkan duka mendalam bagi negara tersebut. Tragedi ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai siapa yang akan menggantikan Raisi dan bagaimana kelanjutan pemerintahan Iran.

Pengganti Presiden Sesuai Konstitusi

Berdasarkan Pasal 131 Konstitusi Republik Islam Iran, jika presiden meninggal saat menjabat, maka wakil presiden pertama akan mengambil alih jabatan tersebut. Proses ini membutuhkan persetujuan dari Pemimpin Tertinggi, yang memiliki wewenang final dalam semua urusan negara. Saat ini, Wakil Presiden Pertama Mohammad Mokhber diharapkan untuk menjalankan tugas presiden sementara.

Selanjutnya, sebuah dewan yang terdiri dari wakil presiden pertama, ketua parlemen, dan ketua kehakiman harus mengatur pemilihan presiden baru dalam waktu maksimal 50 hari. Proses ini dirancang untuk memastikan kelancaran transisi kekuasaan dan menjaga stabilitas politik negara.

Profil Singkat Ebrahim Raisi

Ebrahim Raisi, yang lahir pada tahun 1960 di Masyhad, memiliki latar belakang teologi yang kuat dan menyandang gelar hojatoleslam. Kariernya dimulai pada usia 20 tahun sebagai jaksa agung Karaj setelah Revolusi Islam 1979. Raisi kemudian menempati berbagai posisi penting dalam sistem peradilan Iran sebelum menjadi presiden pada tahun 2021. Kepemimpinannya dikenal dengan kebuntuan dalam negosiasi nuklir dengan Amerika Serikat dan ketegangan dalam negeri akibat kerusuhan besar pada tahun 2022.

Dampak pada Kebijakan Iran

Meski terjadi perubahan pada posisi presiden, kebijakan Iran secara keseluruhan kemungkinan tidak akan berubah signifikan karena Pemimpin Tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei, tetap menjadi pengambil keputusan utama dalam semua urusan negara. Ini termasuk kebijakan luar negeri yang agresif, seperti intensifikasi program nuklir dan dukungan terhadap kelompok proksi di Timur Tengah.

Reaksi Internasional dan Tantangan Ke Depan

Tragedi ini terjadi di tengah situasi internasional yang kompleks. Iran baru-baru ini melancarkan serangan rudal dan drone ke Israel, serta terus mempersenjatai kelompok proksi seperti Hizbullah dan Houthi. Dalam konteks yang lebih luas, kematian Raisi menambah ketidakpastian di kawasan yang sudah tegang.

Dunia akan memantau dengan seksama bagaimana Iran menangani transisi kepemimpinan ini. Pemilihan presiden baru dalam 50 hari ke depan akan menjadi momen krusial bagi masa depan politik dan stabilitas negara tersebut.

Kematian Presiden Ebrahim Raisi merupakan peristiwa besar bagi Iran dan dunia internasional. Dengan mengikuti prosedur konstitusional, Iran berusaha menjaga stabilitas politik dan memastikan kelangsungan pemerintahannya. Dunia kini menanti bagaimana Iran akan mengatasi tantangan ini dan langkah-langkah yang diambil untuk masa depannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *