Beritatrend.com. -Jakarta selasa,04/06/24. Polisi di Surabaya berhasil mengungkap motif di balik kericuhan yang terjadi di Kawasan Suramadu pada Jumat malam lalu. Konflik antara suporter dipicu oleh provokasi yang tersebar melalui platform media sosial TikTok, menurut pernyataan resmi dari Kasat Reskrim Polres Tanjung Perak, AKP M Prasetya.
Provokasi tersebut, yang berasal dari kelompok suporter Persib Bandung yang dikenal sebagai FCC atau Flowers City Casuals, menantang dan menghina suporter rival, Bonek Persebaya, dengan menggunakan tagar ejekan “Ratakan Surabaya”. Dalam respons terhadap provokasi tersebut, suporter Surabaya melakukan sweeping di Suramadu.
Salah satu tersangka, yang diidentifikasi dengan inisial MST (21), mengakui bahwa sweeping dilakukan sebagai reaksi terhadap provokasi yang mereka terima. Menurut pengakuannya, kelompok tersebut juga memprovokasi masyarakat sepanjang perjalanan mereka menuju Bangkalan.
Saat keadaan memanas, massa suporter Surabaya berkumpul di Suramadu dan menyebar di beberapa titik untuk menghadang kelompok suporter Bandung. Aksi penghadangan ini disertai dengan ejekan dan intimidasi, bahkan ada yang mengacungkan jari tengah di jalanan.
Kericuhan tersebut berakhir dengan dua petugas polisi terluka. Polisi berhasil mengamankan 34 orang yang diduga terlibat dalam insiden tersebut, dan setelah pemeriksaan, 18 di antaranya ditetapkan sebagai tersangka.
Insiden ini menjadi bukti nyata bagaimana media sosial, dalam hal ini TikTok, dapat menjadi wadah untuk menyebarkan provokasi dan memicu konflik nyata di masyarakat. Polisi sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengidentifikasi dan mengambil tindakan terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kericuhan ini.