Beritatrend.com. – Surabaya Kamis, 5 Desember 2024 – Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri, Yusharto Huntoyungo, menekankan pentingnya replikasi inovasi daerah dalam mempercepat pembangunan berkelanjutan.
Menurut Yusharto, replikasi inovasi daerah bukan sekadar meniru solusi yang telah ada, tetapi lebih kepada mengadaptasi solusi yang terbukti berhasil di satu daerah untuk diterapkan di daerah lain, dengan mempertimbangkan konteks lokal. Ia menambahkan, keberhasilan replikasi ini memerlukan dukungan penuh dari pemerintah, seperti pelatihan teknis, pendampingan, dan pemanfaatan teknologi digital.
Dia juga menggarisbawahi pentingnya inovasi untuk mencapai pembangunan yang inklusif dan transparan, yang berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Timur, Andriyanto, menekankan bahwa inovasi yang berbasis riset adalah kunci untuk menciptakan dampak nyata. “Replikasi inovasi pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik, kepuasan masyarakat, dan kesejahteraan ekonomi,” jelas Andriyanto.
Seminar ini juga menghadirkan berbagai contoh inovasi sukses dari berbagai daerah. Program ini melibatkan pemuda sebagai fasilitator dalam mengelola aplikasi layanan pengaduan publik, yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyampaian aduan serta memperluas cakupan wilayah kerja pengaduan.
“Melalui Sahabat Lapor, masyarakat dapat dengan mudah menyampaikan masukan atau keluhan terkait pelayanan publik yang dirasa kurang, yang kemudian akan diteruskan ke pemerintah untuk perbaikan lebih lanjut,” ujar Dhyni.
Sementara itu, peneliti dari Nusa Tenggara Timur (NTT), Charles Conrad Rambung, berbagi pengalaman wilayahnya dalam memanfaatkan inovasi untuk mengatasi masalah kemiskinan dan stunting. Meski menghadapi berbagai tantangan, NTT terus mendorong iklim inovasi dengan pendekatan riset dan kolaborasi, yang akhirnya membuka jalan bagi replikasi inovasi yang berdampak.
Seminar ini menunjukkan bahwa replikasi inovasi daerah bukan hanya tentang solusi teknis, tetapi juga tentang menciptakan budaya inovasi yang dapat mendukung pembangunan berkelanjutan di seluruh Indonesia.