Status Tanggap Darurat Banjir Ditetapkan di OKU Usai 1.695 Rumah Terendam

Banjir besar yang melanda sebagian wilayah Ogan Komering Ulu (OKU) telah memaksa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat untuk mengambil langkah tegas dengan menetapkan status tanggap darurat

Beritatrend.com -Baturaja senen,13/05/24. Banjir besar yang melanda sebagian wilayah Ogan Komering Ulu (OKU) telah memaksa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat untuk mengambil langkah tegas dengan menetapkan status tanggap darurat. Keputusan ini diambil menyusul dampak yang meluas dari bencana alam tersebut terhadap kehidupan masyarakat.

Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Sudirman, dengan tegas menyatakan, “OKU sudah tanggap darurat bencana banjir. Bukan lagi status siaga.” Penetapan ini diambil untuk memberikan respon yang cepat dan efektif terhadap keadaan darurat yang dihadapi oleh masyarakat.

Dilaporkan bahwa banjir yang melanda 40 desa di 5 kecamatan yakni Baturaja Barat, Peninjauan, Baturaja Timur, Lubuk Batang, dan Kedaton Peninjauan Raya ini merupakan yang terbesar dalam sejarah OKU. Sebanyak 1.695 rumah dilaporkan terendam dengan ketinggian air mencapai satu meter akibat hujan deras yang terus menerus mengguyur.

Pj Bupati OKU, Teddy Meilwansyah, mengungkapkan besarnya dampak yang ditimbulkan oleh banjir ini. “Banyak warga yang mengungsi karena rumah mereka terendam. Selain itu, ada kerusakan parah pada empat jembatan gantung serta lahan perkebunan dan pertanian yang luasnya mencapai 10 hektare juga ikut terendam,” ujarnya.

Banjir ini dipicu oleh hujan deras yang terjadi dalam durasi cukup lama, mulai Senin malam hingga Selasa dini hari. Debit Sungai Ogan yang naik secara signifikan dari hulu menjadi penyebab utama dari banjir tersebut.

Diperkirakan sebanyak 257 kepala keluarga (KK) telah mengungsi sebagai dampak dari banjir ini. Situasi ini memerlukan respons yang cepat dan terkoordinasi dari pemerintah setempat serta dukungan dari berbagai pihak untuk memulihkan kondisi dan membantu masyarakat yang terdampak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *