Beritatrend.com. – Jakarta Kamis, 07/11/24. Kejaksaan Agung Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Adhyaksa, berkolaborasi dengan PT Pertamina (Persero), sukses menggelar Seminar Internasional dengan tema “Energi, Sosial, dan Tata Kelola untuk Transparansi, Akuntabilitas, dan Perlindungan Data” dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045. Seminar ini dihadiri oleh para pakar, akademisi, dan pembuat kebijakan dari berbagai negara, yang berkumpul untuk membahas peran penting ESG (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola) dalam membangun Indonesia yang berkelanjutan dan sejahtera.
Dalam sambutannya, Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intelijen) Prof. Dr. Reda Manthovani menegaskan bahwa penerapan prinsip ESG adalah kunci untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. “Keberlanjutan dan tata kelola yang baik harus menjadi dasar setiap langkah kita untuk memastikan masa depan Indonesia yang lebih adil, makmur, dan tangguh,” ujar Prof. Reda. Ia juga mengingatkan pentingnya energi berkelanjutan yang terjangkau dan ramah lingkungan untuk mendukung perekonomian Indonesia, sekaligus menjaga kelestarian bumi.
Menghadirkan PT Pertamina sebagai salah satu pionir dalam energi berkelanjutan, Prof. Reda menekankan bahwa sektor energi harus selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam menyediakan akses energi yang bersih dan terjangkau untuk seluruh masyarakat Indonesia. “Ini bukan hanya soal pertumbuhan ekonomi, tetapi juga tentang menciptakan kualitas hidup yang lebih baik bagi rakyat Indonesia,” tambahnya.
Selain itu, seminar ini juga membahas urgensi kebijakan sosial yang dapat memberdayakan masyarakat, serta perlindungan data yang semakin krusial di era digital. Prof. Reda menyoroti bahwa tata kelola yang baik, transparansi, dan akuntabilitas adalah landasan untuk menciptakan pemerintahan yang kuat dan sistem peradilan yang adil. “Kita harus memastikan bahwa data pribadi warga negara dilindungi, karena dunia digital semakin menghubungkan kita semua,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, para narasumber internasional turut memberikan pandangan mereka, di antaranya Dr. R. Narendra Jatna (Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara), Tomika N.S. Patterson (Resident Legal Advisor for The United States Department of Justice), Prof. Dr. Naim Demirel (Dean of Faculty of Law Reccep Tayyip Erdogan University), Dr. Muhammad Umar Abdul Razak (Deputy Dean Academic Affairs, Universiti Teknologi MARA), serta Atik Mulintika (Chief Legal Counsel PT Pertamina).
Seminar ini diharapkan dapat membuka wawasan dan ide-ide baru dalam upaya membangun Indonesia yang lebih transparan, akuntabel, dan aman, menuju Indonesia Emas 2045. Prof. Reda menutup sambutannya dengan harapan bahwa seminar ini dapat menjadi langkah awal dalam kolaborasi yang lebih kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik. “Kerja sama sinergis akan menjadi kunci untuk mencapai Indonesia yang adil, makmur, dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Dengan antusiasme yang tinggi, seminar ini membuktikan bahwa Indonesia siap menyongsong masa depan yang lebih terang, dengan dasar tata kelola yang baik dan berkelanjutan.