Beritatrend.com. -Jakarta Kamis, 01/08/24. Kematian seorang selebgram asal Medan setelah menjalani sedot lemak di sebuah klinik di Depok memicu keprihatinan. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menekankan pentingnya memilih dokter dan klinik yang berkualitas untuk menghindari risiko fatal.
Dr. Qori Haly, SpBP-RE, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi Estetik Indonesia cabang Jabodetabek Banten, menyatakan bahwa sedot lemak adalah prosedur yang memerlukan kompetensi khusus. Menurutnya, hanya dokter spesialis bedah plastik rekonstruktif estetik atau dokter spesialis bedah dengan sertifikat kompetensi bedah plastik yang berwenang melakukan tindakan ini. Dokter dengan sertifikat estetika, yang sering disebut ‘dokter kecantikan’, tidak diperbolehkan melakukan operasi sedot lemak.
“Jangan tergiur oleh promo harga murah. Pastikan dokter dan klinik memiliki sertifikasi dan akreditasi yang sah,” tegas dr. Qori dalam konferensi pers daring. Dia juga menyarankan agar masyarakat memeriksa kompetensi dokter melalui website Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dan mencari referensi serta testimoni pasien sebelumnya.
Dr. Qori mengingatkan bahwa sedot lemak, jika dilakukan oleh tenaga ahli berkompeten, relatif aman. Namun, pasien harus jujur mengenai konsumsi obat-obatan untuk menghindari risiko interaksi obat bius yang dapat menyebabkan komplikasi. Klinik atau rumah sakit yang menangani prosedur ini harus terakreditasi, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 28 tahun 2024 pasal 396.
Kematian selebgram tersebut menjadi pengingat pentingnya berhati-hati dalam memilih layanan medis dan memastikan bahwa semua prosedur dilakukan oleh tenaga medis yang berkompeten di fasilitas kesehatan yang terakreditasi.