Urgensi Food Safety Nets di Tengah Krisis Ekonomi: Solusi Prabowo Subianto

Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi yang semakin tinggi, konsep Food Safety Nets yang diusulkan oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto menjadi sangat relevan. Dengan meningkatnya jumlah warga miskin akibat gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK)

Beritatrend.com. -Jakarta Jum’at, 05/07/24. Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi yang semakin tinggi, konsep Food Safety Nets yang diusulkan oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto menjadi sangat relevan. Dengan meningkatnya jumlah warga miskin akibat gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), program ini harus dipastikan efektif untuk memenuhi kebutuhan individu atau komunitas yang rentan dari kerawanan pangan.

Kenaikan harga minyak mentah dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS telah memberikan dampak negatif pada perekonomian nasional. Kondisi ini membuat harga barang dan jasa melonjak, menurunkan daya beli masyarakat. Bahkan, komunitas kelas menengah pun mulai merasakan dampaknya, dengan tabungan keluarga yang semakin menipis untuk menutup kebutuhan sehari-hari. Situasi ini diperparah dengan laporan tentang masifnya PHK yang terjadi di berbagai sektor.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2024 mencapai 25,22 juta orang. Untuk merespons hal ini, jumlah penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahun 2024 dinaikan menjadi sekitar 22 juta keluarga, dari sebelumnya 21,3 juta keluarga. Namun, gelombang PHK yang terus berlanjut telah menyebabkan daya beli sebagian masyarakat melemah, termasuk untuk membeli bahan pangan. Menurut Kementerian Ketenagakerjaan RI, sepanjang Januari-Mei 2024, setidaknya 27.222 orang tenaga kerja terdampak PHK, meningkat 48,48 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Dalam praktiknya, Food Safety Nets adalah program yang dirancang untuk melindungi individu maupun komunitas yang rentan dari kerawanan pangan. Program ini dapat berupa bantuan pangan, subsidi harga pangan, atau pendekatan lain yang memastikan semua orang, terutama yang paling rentan, memiliki akses ke pangan yang cukup dan bergizi.

Contoh keberhasilan Food Safety Nets bisa dilihat dari India dan Brazil. India memiliki Public Distribution System (PDS) yang menyediakan makanan pokok dengan harga subsidi kepada masyarakat berpenghasilan rendah. Sementara itu, program Bolsa Família di Brazil memberikan transfer tunai kepada keluarga miskin dengan syarat anak-anak mereka bersekolah dan mendapatkan imunisasi.

Di Indonesia, sejumlah komunitas sudah mempraktikkan esensi Food Safety Nets dalam skala kecil, terutama selama krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19. Kini, dengan perekonomian yang semakin tidak stabil, intervensi negara melalui Food Safety Nets menjadi sangat urgen. Program ini diharapkan dapat meringankan beban kehidupan bagi mereka yang terdampak PHK dan membantu komunitas difabel.

Tantangan dalam realisasi program ini adalah memastikan akurasi data penerima manfaat dan meminimalisir penyalahgunaan. Pemerintah diharapkan dapat berkolaborasi dengan komunitas-komunitas yang sudah berpengalaman dalam melaksanakan program serupa, sehingga Food Safety Nets dapat berjalan efektif dan tepat sasaran.

Hari-hari ini, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, yang mengalami kekeringan, menjadi contoh pentingnya intervensi negara. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah mengeluarkan status siaga kekeringan, dengan delapan kelurahan mengajukan permintaan air bersih. Tanpa air bersih, masyarakat tidak bisa memasak makanan dan menyediakan air minum. Dalam situasi seperti ini, negara harus hadir dengan model program Food Safety Nets.

Meskipun kita semua berharap perekonomian nasional segera membaik, negara harus siap dengan langkah-langkah intervensi yang tepat. Food Safety Nets adalah solusi yang tepat untuk memastikan bahwa warga yang membutuhkan mendapatkan bantuan yang diperlukan, sekaligus menjaga martabat manusia yang lemah, berkekurangan, dan difabel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *