banner 120x600
banner 120x600

Warga Ciputat : Tuntut Penutupan Bisnis Asusila dan Peninjauan Parkir Berbayar

banner 120x600

Beritatrend.com. – Ciputat, Tangsel Sabtu, 30/11/24.  – Ratusan warga penghuni ruko dan pelaku usaha UMKM di Mega Mall Ciputat menggelar aksi demonstrasi damai pada Jumat, 29 November 2024, untuk menyuarakan tiga isu penting yang mereka hadapi. Aksi ini berlangsung di halaman kompleks ruko Mega Mall Ciputat, dengan tujuan untuk mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan memberikan perhatian serius terhadap masalah-masalah yang memengaruhi keberlangsungan usaha dan moralitas lingkungan setempat.

Parkir Berbayar yang Membebani Usaha Kecil

Aksi dimulai sekitar pukul 14.30 WIB, dengan peserta membawa berbagai spanduk dan poster yang menyuarakan protes mereka. Salah satu isu utama yang menjadi sorotan adalah sistem parkir berbayar yang diberlakukan di sekitar Mega Mall Ciputat. Menurut Ikhsan, koordinator aksi, sistem parkir ini telah merugikan para pelaku usaha UMKM. “Tarif parkir yang tinggi membuat daya beli masyarakat menurun.

Mereka merasa bahwa tarif parkir yang tidak transparan, serta tidak adanya bukti pembayaran yang jelas, semakin memperburuk kondisi ekonomi di kawasan tersebut. Warga berharap Pemkot Tangerang Selatan segera mengevaluasi kebijakan ini dan mencari solusi yang lebih adil untuk semua pihak.

Menuntut Penutupan Hotel Shakti Iin yang Diduga Terlibat Kegiatan Asusila

Isu kedua yang diangkat oleh para demonstran adalah aktivitas negatif yang diduga terjadi di sekitar Kompleks Ruko Mega Mall Ciputat. Mereka menyoroti keberadaan Hotel Shakti Iin yang diduga menjadi tempat kegiatan asusila, seperti prostitusi online, mabuk-mabukan, dan bahkan perdagangan manusia.

“Tempat ini sangat meresahkan warga. Kami merasa khawatir dengan dampaknya terhadap moralitas lingkungan dan generasi muda. Kami ingin hotel ini ditutup segera untuk menjaga ketertiban dan keamanan,” tambah Ikhsan. Para demonstran menegaskan bahwa mereka tidak ingin kawasan Mega Mall Ciputat menjadi tempat yang mendukung aktivitas ilegal dan merusak citra lingkungan.

Tuntut Perlindungan dari Intimidasi Oknum Brimob

Selain dua isu utama tersebut, para pelaku usaha dan warga juga menuntut perlindungan dari tindakan intimidasi yang mereka klaim dilakukan oleh oknum Brimob. Mereka merasa telah lama  tertekan dan ketakutan dalam menjalankan usaha dan kehidupan sehari-hari.

“Selama ini kami sudah merasa terintimidasi, kami ingin hidup damai tanpa adanya tekanan dari pihak manapun. Kami hanya ingin berusaha dan bertahan di tengah kesulitan ini,” ujar Ikhwan Faizan, juru bicara dalam aksi ini.

Aksi Damai, Namun Tegas

Meski tensi dalam aksi cukup tinggi, demonstrasi berlangsung dengan damai dan tertib. Aparat keamanan dari Polsek Ciputat Timur melakukan pengawalan ketat untuk memastikan kelancaran jalannya orasi. Warga yang turut serta dalam aksi ini mengungkapkan harapan agar Pemkot Tangsel segera merespons tuntutan mereka.

“Kami tidak akan berhenti menyuarakan hak kami. Jika dalam waktu dekat tidak ada tindakan nyata dari pemerintah, kami akan kembali turun ke jalan dengan jumlah massa yang lebih besar,” tegas Ikhsan.

Para demonstran berharap agar Pemkot Tangerang Selatan segera menindaklanjuti aspirasi mereka, dengan tujuan menjadikan Mega Mall Ciputat dan sekitarnya sebagai lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif bagi semua pihak. Mereka juga berharap agar para pelaku usaha UMKM mendapatkan perlindungan dan perhatian yang lebih serius agar dapat terus berkembang dan berkontribusi positif terhadap perekonomian setempat.

Aksi ini mengingatkan kita akan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang sehat, serta menjaga moralitas dan keamanan bagi semua. (Faisol).*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights