Waspada! Kebiasaan Makan Daging Setengah Matang

Bisa Picu Infeksi Cacing Pita, Begini Kata Dokter

Beritatrend.com. – Jakarta Minggu, 26/01/25. – Mengonsumsi daging setengah matang mungkin menggoda selera bagi sebagian orang. Namun, risiko di balik kebiasaan ini ternyata bisa sangat mengerikan.

Sebuah kisah viral dari Amerika Serikat mengungkap seorang pasien kedapatan memiliki ratusan telur cacing pita di tubuhnya setelah mengonsumsi daging babi setengah matang yang terkontaminasi larva parasit.

Dokter spesialis penyakit dalam, dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH, mengingatkan bahwa kebiasaan ini tidak hanya berbahaya pada daging babi, tetapi juga pada daging sapi giling, ayam, dan unggas lainnya.

“Daging setengah matang dapat mengandung bakteri atau parasit yang membahayakan tubuh, seperti cacing pita yang dapat menyebabkan infeksi serius,” ujarnya kepada beritatrend.com (25/1/2024).

Cacing Pita, Si Penumpang Gelap dalam Tubuh

Infeksi cacing pita, yang dikenal dengan istilah sistiserkus, terjadi ketika larva cacing masuk ke jaringan tubuh, termasuk otot, otak, hingga mata.

Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala seperti sakit kepala, kejang, kebingungan, bahkan kebutaan.

Larva cacing pita bisa membentuk kista di jaringan tubuh. Jika sudah menyerang otak, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kejang hingga kebingungan mental,” jelas dr Aru.

Daging Setengah Matang, Kenikmatan Berisiko

Beberapa jenis daging yang sering dikonsumsi setengah matang, seperti steak atau sate, ternyata berpotensi besar menjadi media bagi bakteri dan parasit berbahaya.

Daging sapi giling, misalnya, bisa terkontaminasi melalui alat penggiling yang kurang higienis.

Sementara itu, daging unggas seperti ayam dan bebek bisa membawa risiko jika proses pembersihan dan penyimpanannya tidak tepat.

“Daging babi memiliki parasit cacing pita yang hidup di dalamnya. Jika tidak dimasak dengan matang, larva ini bisa masuk ke tubuh manusia,” tambah dr Aru.

Tips Aman Konsumsi Daging

Agar terhindar dari infeksi cacing pita, dr Aru menyarankan masyarakat untuk memastikan daging dimasak hingga matang sempurna. Berikut tips aman dari dr Aru:

  1. Hindari konsumsi daging setengah matang, terutama daging babi, sapi giling, dan unggas.
  2. Gunakan alat masak yang bersih. Jangan gunakan talenan atau pisau yang sama untuk mengolah daging berbeda.
  3. Pastikan proses pembersihan dan penyimpanan daging dilakukan dengan benar.
  4. Masak daging hingga suhu internalnya mencapai tingkat yang membunuh bakteri dan parasit.

“Meskipun daging setengah matang terasa lebih lembut, kesehatan jauh lebih penting.Memasak hingga matang akan mengurangi risiko infeksi bakteri dan parasit,” tandas dr Aru.

Jadi, sebelum tergoda menyantap daging setengah matang, ingatlah risiko kesehatan yang mengintai. Nikmati makanan dengan bijak demi tubuh yang sehat!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!