Beritatrend.com. – Tangerang Selatan Jum’at, 07/03/25. – Bulan suci Ramadan seharusnya menjadi momen untuk menahan diri, termasuk dalam hal konsumsi dan produksi sampah.
Namun, fakta di lapangan justru menunjukkan sebaliknya.
Data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan mencatat peningkatan timbulan sampah sebesar 5% hingga 10% selama Ramadan, yang setara dengan tambahan 50–100 ton sampah per hari dibandingkan hari biasa.
Fenomena ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah sampah sisa makanan dan kemasan plastik, terutama dari kebiasaan berbuka puasa.
Sampah organik dari sisa makanan mendominasi hingga 38,8%, sementara sampah plastik mencapai 12,2%. Lebih mengejutkan lagi, sampah rumah tangga menjadi penyumbang terbesar, mencapai 77% dari total sampah di wilayah ini.
Untuk mengatasi masalah ini, DLH Kota Tangerang Selatan menginisiasi Gerakan Ramadan Minim Sampah.
Kampanye ini mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola sampah selama Ramadan agar dampaknya terhadap lingkungan dapat dikurangi.
Beberapa langkah sederhana yang dapat diterapkan antara lain:
- Membawa wadah makanan sendiri saat membeli takjil, sehingga mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
- Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong plastik.
- Mengonsumsi makanan secukupnya untuk mencegah pemborosan dan sampah makanan.
- Memilah sampah dari rumah guna mendukung ekonomi sirkular dan mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Langkah-langkah sederhana ini, jika dilakukan bersama-sama, dapat memberikan dampak besar dalam mengurangi sampah selama Ramadan.
Tak hanya menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga menjadi bentuk ibadah dalam menjaga alam yang telah dianugerahkan kepada kita.
Gerakan ini diharapkan tidak hanya menjadi tren selama Ramadan, tetapi juga menjadi kebiasaan sehari-hari yang terus diterapkan setelah bulan suci berlalu.
Ramadan adalah momen penyucian diri, dan itu termasuk membersihkan lingkungan dari sampah yang berlebih.
Dengan menerapkan gaya hidup minim sampah, kita tidak hanya berpuasa dari makanan dan minuman, tetapi juga dari kebiasaan boros yang merusak bumi.