Beritatrend.com. -Jakarta Rabu,03/07/24. Di tengah gemuruh media sosial dan internet, fenomena debat online lintas agama semakin mengemuka sebagai platform vital bagi generasi muda dalam memahami perbedaan keyakinan. Salah satu acara yang menjadi sorotan adalah Apologate Islam Indonesia (APII )yang dipandu oleh kelompok moderator seperti Ustadz Zuma, Yonatan Nandar, Sugi, dan Ustadz Tata Uni, menarik perhatian ratusan ribu pendengar dari berbagai kalangan.
Dalam setiap sesinya, “APII” berhasil menciptakan suasana dialog terbuka antara pemuka agama Islam dan Kristen. Debat mereka tidak sekadar mengeksplorasi perbedaan doktrin, tetapi juga menyoroti nilai-nilai bersama dan mencari titik temu untuk membangun pemahaman yang lebih baik antara kedua agama besar ini.
Salah satu keunggulan “APII” adalah pendekatannya yang santun namun tajam dalam mengurai argumen dari kedua belah pihak. Dengan menyajikan tema yang beragam setiap episode, mulai dari hukum waris hingga pandangan tentang Yesus dalam Islam dan Kristen, acara ini berhasil menarik minat kaum muda yang haus akan pengetahuan dan dialog intelektual.
Menurut Ustadz Zulkifli M.Abbas (Zuma), salah satu pendiri APII, tujuan utama mereka adalah untuk membuka ruang dialog yang inklusif dan memecah tabu yang seringkali membatasi interaksi antaragama. “Kami percaya bahwa melalui pengertian yang lebih dalam, kita dapat hidup berdampingan dengan damai meskipun dalam perbedaan keyakinan,” ujarnya.
Acara ini juga dikenal karena kehadiran tamu-tamu ahli dari kedua agama yang memberikan sudut pandang yang berbeda-beda, memberikan nuansa keilmuan yang mendalam bagi pendengar. Dari sudut pandang akademik hingga pengalaman pribadi, “APII” memberikan kerangka berpikir yang lebih kaya dan beragam untuk memahami kompleksitas hubungan lintas agama.
Dengan live streaming yang sering kali mencapai ratusan ribu penonton, “APII” tidak hanya sekadar acara diskusi, tetapi juga menjadi simbol dari semangat inklusivitas dan toleransi di era digital ini. Masyarakat tidak hanya memperoleh pengetahuan baru, tetapi juga keterampilan dalam menyimak dan menghormati sudut pandang yang berbeda.
Dengan demikian, “APII” tidak hanya membangun jembatan antara Islam dan Kristen, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk membangun masyarakat yang lebih terbuka dan inklusif. Melalui penghargaan terhadap perbedaan, mereka membawa harapan untuk masa depan yang lebih harmonis dan saling menghormati di tengah kompleksitas dunia modern yang semakin terkoneksi ini.