Beritatrend.com. -Jakarta 03/11/24. Hiperurisemia, atau asam urat tinggi, menjadi masalah kesehatan yang semakin umum di masyarakat. Kadar asam urat yang melebihi batas normal—1,5-6,0 mg/dL untuk wanita dan 2,5-7 mg/dL untuk pria—dapat menyebabkan penumpukan kristal asam urat dalam tubuh. Penumpukan ini berpotensi memicu rasa sakit yang luar biasa serta berbagai komplikasi serius.
Menariknya, banyak orang yang mengalami asam urat tinggi tanpa merasakan gejala. Menurut Kementerian Kesehatan, hanya sekitar satu pertiga pasien yang menyadari kondisinya. Namun, bagi yang mengalami gejala, beberapa tanda yang sering muncul meliputi:
– Nyeri Sendi Mendadak : Terutama di jempol kaki, tetapi juga bisa terjadi di lutut, pergelangan kaki, dan siku.
– Pembengkakan dan Kemerahan : Sendi yang terpengaruh akan terlihat meradang, terasa hangat, dan sangat sensitif.
– Kekakuan : Nyeri sering kali lebih parah di malam hari, mengganggu aktivitas sehari-hari.
– Kulit Mengelupas : Setelah rasa sakit mereda, area di sekitar sendi bisa tampak bersisik dan gatal.
Komplikasi yang Perlu Diwaspadai
Hiperurisemia bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, seperti artritis gout dan batu ginjal. Artritis gout ditandai dengan rasa sakit yang hebat, sedangkan batu ginjal dapat menyebabkan nyeri punggung, mual, bahkan darah dalam urin.
Penyebab dan Faktor Risiko
Penyebab utama dari peningkatan kadar asam urat adalah konsumsi makanan tinggi purin, seperti daging merah, jeroan, dan makanan laut. Faktor risiko lainnya meliputi:
– Usia : Pria lebih rentan, dan risiko meningkat seiring bertambahnya usia.
– Gaya Hidup : Konsumsi alkohol, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik juga dapat memicu kondisi ini.
– Penyakit Terkait : Hipertensi, diabetes, dan gangguan fungsi ginjal turut berkontribusi.
Pencegahan yang Dapat Dilakukan
Mencegah asam urat tinggi dapat dimulai dengan perubahan gaya hidup. Konsumsi makanan sehat rendah purin, banyak berolahraga, dan menjaga berat badan ideal adalah langkah-langkah yang dapat diambil. Selain itu, berkonsultasi dengan dokter mengenai pola makan yang tepat juga sangat disarankan.
Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai gejala, penyebab, dan langkah pencegahan, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan proaktif dalam menjaga kesehatan, terutama terkait dengan asam urat.