Beritatrend.com. – Jakarta Jum’at, 20/13/24. – Dalam upaya merealisasikan salah satu Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Nusron Wahid, menegaskan bahwa tanah telantar seluas 79.925 hektare telah tersedia untuk mendukung program pembangunan 3 juta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Dengan asumsi setiap rumah membutuhkan lahan 60 meter persegi, hanya dibutuhkan sekitar 25.200 hektare.
“Saya punya stok 79 ribu hektare. Soal tanah, no issue,” tegas Nusron.
“Tanah ini harus digunakan untuk kemakmuran masyarakat, tidak boleh dibiarkan menganggur,” ujarnya.
Tantangan Infrastruktur dan Lokasi
Lokasi dan topografi tanah, serta aksesibilitas infrastruktur seperti jalan menuju kawasan perumahan, menjadi faktor penting yang harus dipertimbangkan.
“Sekarang isunya adalah apakah tanah ini cocok untuk perumahan. Lokasi, peta topografi, hingga infrastruktur jalan harus diperhatikan,” jelasnya.
Dalam acara yang sama, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, mendukung penuh langkah Nusron.
Ia menegaskan bahwa kolaborasi lintas kementerian dan pemangku kepentingan menjadi kunci keberhasilan program ambisius ini.
Ketua Umum HIMPERRA, Ari Tri Priyono, menyambut baik kabar ini.
“Ini adalah momentum besar bagi pengembang perumahan dan pemerintah untuk mewujudkan impian banyak keluarga di Indonesia,” katanya.
Misi Besar untuk Kesejahteraan Rakyat
Rakernas HIMPERRA yang dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu, menjadi bukti nyata bahwa pemerintah serius mendukung pembangunan perumahan rakyat.
Dengan semangat optimisme, Nusron Wahid menutup pidatonya: “Mari kita jadikan program 3 juta rumah ini sebagai bukti nyata bahwa negara hadir untuk rakyat.” Tegasnya.