judul gambar
Berita  

Diduga Lempar Tanggung Jawab, KUPT Wasnaker Wilayah IV

BeritaTrend.com. – Labuhanbatu Kamis, 10 April 2025 β€” Gelombang protes besar mengguncang Kota Rantauprapat, Rabu (9/4), saat sekitar 1.500 buruh yang tergabung dalam PC. SPPK FSPMI Labuhanbatu turun ke jalan.

Mereka menggelar aksi unjuk rasa menuntut keadilan atas dugaan pemotongan bonus karyawan dan perlakuan tidak layak dari sejumlah perusahaan, khususnya yang berada di bawah naungan Asian Agri Group.

Aksi ini menyasar langsung ke Kantor KUPT Pengawas Disnaker Provinsi Sumatera Utara Wilayah IV.

Nama B.N Hutagalung, sang pimpinan KUPT, menjadi sorotan utama karena dianggap tidak menunjukkan itikad baik dalam menindaklanjuti laporan para pekerja.

Ironisnya, alih-alih memberikan solusi, B.N Hutagalung justru melempar “bola panas” kepada Pemkab Labuhanbatu.

Dalam keterangannya kepada massa aksi, ia menyebut bahwa persoalan bonus bukan ranah KUPT Wasnaker, melainkan tanggung jawab pemerintah kabupaten.

Pernyataan ini justru semakin menyulut kemarahan buruh, yang merasa disepelekan.

β€œIni sikap tidak gentelmen. Harusnya sebagai perpanjangan tangan pemerintah provinsi, KUPT hadir membela buruh, bukan malah cuci tangan,” ucap Wardin, pimpinan aksi sekaligus Ketua PC. SPPK FSPMI Labuhanbatu.

Massa kemudian melanjutkan orasi ke sejumlah titik strategis seperti Simpang Enam, Kantor Bupati, dan Gedung DPRD Labuhanbatu.

Aksi mereka akhirnya diterima oleh Asisten I Pemkab Labuhanbatu dan Ketua DPRD beserta beberapa anggota dewan.

Dalam pertemuan itu, para buruh menyampaikan tiga tuntutan utama:

  1. Copot B.N Hutagalung dari jabatannya sebagai KUPT Wasnaker Wilayah IV.
  2. Hentikan kesewenang-wenangan perusahaan terhadap karyawan, termasuk pemotongan bonus dan penundaan pengangkatan karyawan BHL.
  3. Periksa seluruh perizinan HGU dan skema plasma perusahaan perkebunan serta tindak lanjuti laporan-laporan yang sudah lama masuk ke Wasnaker Wilayah IV.

Pihak DPRD dan Pemkab pun berjanji akan segera memanggil pihak perusahaan untuk klarifikasi, khususnya Asian Agri yang menjadi pusat aduan.

Sikap ‘bisu dan tuli’-nya inilah yang selama ini membuat geram banyak pihak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!