Beritatrend.com. -Tangerang Rabu, 02/10/24. Pendidikan merupakan hak asasi yang juga harus dinikmati oleh warga binaan pemasyarakatan. Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang mengadakan program Kampus Kehidupan, yang baru-baru ini mendapatkan dukungan dari Second Chance Foundation dan Japan-Indonesia Law Association (JILA).
Pada hari Senin, 30 September 2023, acara tersebut diisi dengan seminar umum yang dihadiri oleh Nakamura Takami, perwakilan JILA, yang memberikan materi kepada mahasiswa Kampus Kehidupan program studi S1 Hukum Universitas Muhammadiyah Tangerang. Acara ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Presiden JILA, Saito Teruo, Founder Second Chance Foundation, Evy Amir Syamsudin, dan perwakilan Mugen Indonesia, Aznina Lembayung, yang didampingi oleh Kepala Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang, Wahyu Hendrajati.
Dalam kesempatan ini, Saito Teruo dan Aznina Lembayung menyerahkan satu unit laptop dan buku bacaan sebagai dukungan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di Kampus Kehidupan. Bantuan ini diharapkan dapat memfasilitasi operasional dan memberikan akses lebih baik bagi mahasiswa dalam mengejar pendidikan.
Setelah seminar, Wahyu Hendrajati mengajak semua tamu untuk meninjau berbagai program pembinaan kemandirian bagi warga binaan, yang meliputi pelatihan batik ecoprint, pembuatan sabun, sablon, dan berbagai keterampilan lainnya. Kegiatan ini menunjukkan komitmen Lapas Pemuda Tangerang dalam menciptakan lingkungan yang mendukung rehabilitasi dan pengembangan keterampilan warga binaan.
Kepala Lapas, Wahyu Hendrajati, mengapresiasi kolaborasi yang terjalin dengan Second Chance Foundation, Mugen Indonesia, dan JILA. “Saya berterima kasih kepada mitra yang telah mendukung pembinaan bagi warga binaan. Harapan kami, kegiatan ini dapat memberikan pemahaman baru tentang paradigma hukum dan membantu mereka menjadi pribadi yang mandiri serta siap bersaing di dunia usaha dan kerja,” ujar Hendrajati.
Acara diakhiri dengan peninjauan ruang belajar mahasiswa Kampus Kehidupan dan sesi foto bersama, menandakan sinergi positif antara lembaga pemasyarakatan dan pihak-pihak yang peduli akan pendidikan dan rehabilitasi warga binaan. Inisiatif ini diharapkan tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga membuka peluang baru bagi masa depan mereka. (AdeRiza). *