Fenomena yang Misterius
Terminal lucidity diperkirakan terjadi pada satu dari tiga pasien yang sekarat. Meski sudah lama diakui, penyebab pastinya masih menjadi misteri.
Para ahli menduga adanya lonjakan aktivitas otak atau pelepasan neurotransmitter tertentu menjelang kematian.
Penelitian menunjukkan bahwa otak yang kekurangan oksigen dapat menghasilkan gelombang gamma gelombang otak tercepat yang terkait dengan kewaspadaan tinggi dan pemrosesan informasi.
Selain itu, otak diyakini melepaskan neurotransmitter seperti serotonin, yang meningkatkan suasana hati pasien dalam momen-momen terakhir mereka.
“Ini seperti hadiah terakhir yang diberikan oleh pasien kepada orang-orang yang mereka kasihi,” ujar McFadden.
Hadiah Terakhir dari Pasien
Momen terminal lucidity sering kali menjadi penghiburan bagi keluarga pasien.
McFadden mengingatkan, meskipun fenomena ini membangkitkan harapan, penting untuk menerima kenyataan bahwa kematian adalah bagian dari siklus kehidupan.
“Nikmatilah momen itu dan anggaplah sebagai berkat. Itu adalah waktu istimewa yang dapat mendekatkan kita dengan mereka sebelum perpisahan,” tambahnya.
Fenomena ini menjadi pengingat betapa kompleks dan misteriusnya kehidupan, bahkan dalam momen-momen terakhir.