Beritatrend.com. -Jakarta Jum’at, 20/09/24. Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengungkapkan keprihatinannya mengenai kebocoran enam juta data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), yang melibatkan data pribadi termasuk dirinya dan sejumlah menteri. Data sensitif ini dijual di forum ilegal dengan harga mencapai US$ 10 ribu atau sekitar Rp 152,96 juta.
Dalam kunjungannya ke Pasar Dukuh Kupang, Surabaya, pada Jumat (20/9/2024), Jokowi menekankan pentingnya tindakan mitigasi yang cepat untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. “Semua jajaran diminta untuk segera memitigasi hal ini. Banyak negara juga mengalami situasi yang sama, jadi kita perlu bersiap,” ungkapnya.
Keamanan Data dalam Sorotan
Kebocoran ini pertama kali terungkap oleh pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, yang melaporkan bahwa data yang bocor mencakup NIK, NPWP, alamat, nomor telepon, email, dan informasi pribadi lainnya. Data tersebut diiklankan di forum Breach Forums dengan total 6,6 juta data yang tersedia.
Menanggapi isu ini, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan tidak ada indikasi kebocoran data langsung dari sistem informasi mereka. “Data log access selama enam tahun terakhir tidak menunjukkan adanya pelanggaran,” jelas Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat DJP, Dwi Astuti.
Kerjasama untuk Penanganan
DJP telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta Kepolisian Republik Indonesia untuk menindaklanjuti kasus ini. Dwi Astuti juga menegaskan bahwa struktur data yang tersebar bukanlah data terkait hak dan kewajiban perpajakan Wajib Pajak.
Jokowi berharap dengan langkah-langkah yang cepat dan tepat, kejadian kebocoran data yang merugikan ini tidak akan terulang. “Kita harus belajar dari pengalaman ini dan memastikan keamanan data pribadi dan nasional tetap terjaga,” tegasnya.
Kebocoran data NPWP ini mengingatkan kita akan pentingnya perlindungan data pribadi di era digital. Upaya mitigasi dan penanganan yang efektif adalah kunci untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan keamanan informasi. Dengan kerjasama berbagai pihak, diharapkan insiden serupa dapat dicegah di masa mendatang.