Beritatrend.com. -Jakarta sabtu,25/05/24. Liburan Waisak diwarnai dengan ketegangan setelah berita mengenai penguntitan yang diduga dilakukan oleh anggota Densus 88 terhadap Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAM Pidsus), Febrie Adriansyah, menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial.
Berita yang beredar menunjukkan bahwa satu anggota Densus 88 tertangkap oleh polisi militer setelah mencurigai perilaku mencurigakan di sebuah restoran di luar dugaan. Anggota tersebut diduga sedang memata-matai Febrie Adriansyah, yang saat itu sedang berada di ruangan VIP restoran.
Febrie, yang tengah dalam perlindungan polisi militer atas bantuan keamanan dari Jaksa Agung Muda Bidang Militer, telah melaporkan insiden tersebut kepada Kepala Bareskrim Polri. Namun, permintaannya untuk melepaskan anggota Densus 88 tidak diindahkan.
Informasi ini semakin menjadi pusat perhatian ketika tidak ada penjelasan resmi dari otoritas terkait. Spekulasi pun merebak, dengan beberapa pihak mempertanyakan alasan di balik penguntitan tersebut, serta dampaknya terhadap marwah Densus 88 dan kepercayaan publik terhadap lembaga tersebut.
Pengamat Keamanan dari Center for Strategies and International Studies (CSIS), Nicky Fahrizal, menekankan pentingnya klarifikasi dari otoritas terkait untuk menghindari adanya situasi saling curiga di kalangan masyarakat. “Publik berhak tahu atas apa yang terjadi di kalangan penegak hukum,” ujarnya.
Meskipun dalam suasana liburan, publik menantikan klarifikasi yang lebih rinci dari pemerintah, terutama dari Presiden Jokowi, Menko Polhukam, Kapolri, dan Jaksa Agung. Klarifikasi yang transparan diharapkan dapat memberikan kejelasan atas peristiwa yang terjadi dan menenangkan masyarakat.
Sambil menantikan kabar selanjutnya, publik diharapkan tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh spekulasi yang belum terverifikasi.