Beritatrend.com. -Bandung Rabu, 02/10/24. A Koswara resmi menggantikan Bambang Tirtoyuliono sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, setelah dilantik oleh Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, di Aula Barat Gedung Sate pada Jumat, 20 September 2024. Koswara, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, kini mengambil alih kepemimpinan Kota Bandung yang telah dipimpin Bambang selama satu tahun.
Dalam sambutannya, Bey Machmudin menyampaikan bahwa penggantian jabatan ini merupakan bagian dari dinamika mutasi dan rotasi yang biasa terjadi di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN). Menurutnya, ASN harus siap untuk ditempatkan di mana saja sesuai dengan kebutuhan tugas dan fungsi pemerintahan.
“Pak Bambang telah menjalankan tugas dengan baik dan banyak memberikan terobosan inovatif. Namun, masa jabatan Pj memang bersifat sementara, sehingga kami berharap Koswara dapat melanjutkan program-program yang ada,” ujar Bey.
Koswara sendiri mengaku terkejut dengan penunjukannya dan baru mengetahui surat tugasnya pada malam sebelum pelantikan. “Ini adalah amanah yang harus dilaksanakan dengan baik. Saya tidak menyangka akan bertugas di Kota Bandung,” ungkapnya.
Salah satu fokus utama Koswara adalah penyelesaian masalah transportasi di Bandung, terutama terkait polemik antara ojek online dan ojek pangkalan yang telah mencuat di masyarakat. Ia menegaskan bahwa isu ini tidak hanya berlaku di Bandung, melainkan juga di berbagai daerah lainnya.
“Penyelesaian masalah transportasi harus melibatkan pusat, karena regulasi ojek online berada di bawah kewenangan pemerintah pusat,” katanya.
Terkait pemilihan kepala daerah yang akan datang, Koswara menegaskan pentingnya menjaga netralitas seluruh ASN di Kota Bandung. Ia berkomitmen untuk memastikan tidak ada dukungan terhadap salah satu calon.
Koswara juga menyampaikan bahwa posisi Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat akan diisi oleh Pelaksana Harian (Plh) agar tugas di dinas tersebut tetap berjalan lancar selama masa jabatannya sebagai Pj Wali Kota.
Di sisi lain, ia mengakui bahwa parkir liar merupakan masalah yang sulit diatasi tanpa adanya fasilitas parkir yang memadai. Menurutnya, perlu adanya gedung parkir khusus untuk mengatasi tingginya volume kendaraan di kota ini.
“Pembangunan gedung parkir menjadi solusi penting agar masalah parkir liar bisa diminimalisir. Ruang terbuka sudah tidak mencukupi untuk menampung kendaraan yang ada,” tutup Koswara.
Dengan penunjukan Koswara, diharapkan Kota Bandung dapat melanjutkan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat, sekaligus menyelesaikan berbagai tantangan yang ada dalam waktu dekat. (.kemas fikri) *