Nusron Wahid Mengikuti Jejak Sofyan A. Djalil: Dari Marbot Menjadi Menteri ATR/BPN

Jabatan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid mengungkapkan perjalanan hidupnya yang paralel dengan pendahulunya, Sofyan A. Djalil.

Beritatrend.com. -Jakarta Selasa, 21/10/24. Dalam momen bersejarah serah terima jabatan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid mengungkapkan perjalanan hidupnya yang paralel dengan pendahulunya, Sofyan A. Djalil. Acara ini berlangsung di kantor Kementerian ATR/BPN dan dihadiri oleh sejumlah menteri serta mantan kepala BPN.

Nusron Wahid, yang baru dilantik, mengenang masa-masa awalnya ketika berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI), di mana ia tinggal di masjid dan berperan sebagai marbot. “Saya mengikuti jejak Pak Sofyan, dari Aceh ke UI, dan sama-sama memulai karier dari masjid. Kini, saya berdiri di posisi yang sama sebagai Menteri ATR/Kepala BPN,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.

Ia menekankan pentingnya perjalanan ini sebagai inspirasi, mengingat dua pemimpin Kementerian ATR/BPN kini memiliki latar belakang yang serupa. Sofyan A. Djalil, yang dijuluki “Serba Menteri” karena pernah menduduki berbagai jabatan menteri, menjadi teladan bagi Nusron Wahid dalam menggapai impian.

Acara ini dihadiri pula oleh tokoh-tokoh penting, seperti Agus Harimurti Yudhoyono, yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur, serta sejumlah mantan kepala BPN. Dalam suasana hangat, Nusron Wahid bertekad untuk meneruskan tongkat estafet kepemimpinan dengan visi yang lebih baik untuk pertanahan dan tata ruang di Indonesia.

Kehadiran pejabat tinggi, Kepala Kantor Wilayah BPN, dan pengurus pusat IKAWATI menambah kemeriahan acara ini. Nusron Wahid pun berharap, dengan pengalaman dan dukungan yang ada, Kementerian ATR/BPN dapat terus berinovasi dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Dalam dunia yang terus berubah, kisah Nusron Wahid dan Sofyan A. Djalil mengingatkan kita bahwa latar belakang bukanlah penghalang untuk mencapai puncak karier. Dengan tekad dan kerja keras, setiap orang dapat mengubah nasib dan memberikan dampak positif bagi bangsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *