PDI-P Pecat Bobby Nasution ?

Dianggap Langgar Keputusan Partai

Beritatrend.com. – Jakarta Senen, 16 Desember 2024 – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) resmi memecat Muhammad Bobby Afif Nasution dari keanggotaan partai.

Langkah ini diambil setelah Bobby dianggap membelot dari garis keputusan partai dengan mendukung pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Indonesia Maju, bukan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diusung oleh PDI-P pada Pilpres 2024.

“Perbuatan saudara Muhammad Bobby Afif Nasution selaku kader yang ditugaskan sebagai Wali Kota Medan telah melanggar AD/ART Partai Tahun 2019 serta Kode Etik dan Disiplin Partai.

Tindakan tersebut merupakan pelanggaran berat,” ujar Komarudin Watubun, Ketua DPP Bidang Kehormatan PDI-P, dalam konferensi pers pada Senin (16/12/2024).

Pemecatan Bobby didasarkan pada Surat Keputusan (SK) nomor 1651/KPTS/DPP/XII/2024 yang telah ditetapkan pada 4 Desember 2024 dan ditandatangani oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri serta Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto.

Dengan keputusan ini, Bobby dilarang melakukan kegiatan atau menduduki jabatan apapun yang mengatasnamakan partai.

Dugaan “Pembelotan” Bobby

Sikap Bobby yang mendukung calon presiden dari partai politik lain menjadi sorotan setelah sejumlah pihak menilai bahwa tindakannya bertentangan dengan kewajibannya sebagai kader PDI-P. Dalam berbagai kesempatan, PDI-P telah menegaskan loyalitas kader terhadap keputusan partai sebagai hal yang tidak bisa ditawar.

“Keputusan ini diambil untuk menjaga kehormatan dan disiplin partai. Setiap kader, apapun jabatannya, harus tunduk dan patuh terhadap garis politik yang telah ditetapkan,” tegas Komarudin.

Respons Bobby Nasution

Hingga berita ini diturunkan, Bobby Nasution belum memberikan pernyataan resmi terkait pemecatannya.

Namun, sejumlah sumber menyebutkan bahwa keputusan Bobby mendukung kandidat lain didasari oleh pertimbangan personal dan politik lokal.

PDI-P Tegaskan Ketegasan Internal

Pemecatan ini menjadi bukti ketegasan PDI-P dalam menjaga soliditas partai menjelang Pemilu 2024.

Sebagai partai pengusung utama Ganjar Pranowo-Mahfud MD, PDI-P terus mengonsolidasikan kekuatan demi memenangkan pasangan tersebut.

“Ini adalah langkah tegas. Tidak ada ruang untuk kader yang tidak loyal terhadap keputusan partai,” tutup Komarudin.

Pertanyaan kini mengarah pada dampak langkah ini terhadap dinamika politik lokal dan nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!