Pemberantasan Narkoba: BPOM dan BNN Perlihatkan Barang Bukti Rp 1 Triliun

Beritatrend.com. – Jakarta Senen, 3 Maret 2025 – Pemerintah Indonesia melalui Desk Pemberantasan Narkoba menggelar konferensi pers di kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) di Cawang, Jakarta Timur, untuk memamerkan hasil penindakan narkoba yang mengungkapkan barang bukti senilai lebih dari Rp 1 triliun.

Penindakan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yang memiliki peran penting dalam memerangi peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang di tanah air.

Di hadapan awak media, petugas menampilkan tumpukan barang bukti yang disita dari operasi pemberantasan narkoba.

Salah satu yang mencuri perhatian adalah ganja dengan berat total mencapai 894.330 gram dan ekstasi sebanyak 11.211,65 gram.

Jumlah barang bukti yang disita ini menjadi bukti nyata upaya keras dalam memberantas peredaran narkoba di Indonesia.

Tak hanya itu, sejumlah aset mewah juga turut dipamerkan dalam konferensi pers tersebut.

Mobil-mobil mewah seperti BMW dan Mercedes-Benz tampak berada di depan publik.

Beberapa kendaraan ini diduga digunakan untuk mengangkut narkoba, sementara yang lainnya diduga merupakan hasil dari tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang terkait dengan perdagangan narkotika.

Hal ini menegaskan bahwa pemberantasan narkoba tidak hanya melibatkan penyitaan barang bukti, tetapi juga penelusuran aliran keuangan yang mencurigakan.

BPOM Ambil Peran dalam Pemberantasan Narkoba

Dalam kesempatan tersebut, Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, turut menyampaikan peran BPOM dalam memerangi peredaran obat terlarang.

Menurutnya, narkoba termasuk dalam ranah pengawasan BPOM, sehingga pihaknya terlibat langsung dalam penyidikan dan pemberantasan narkoba.

“Kami memiliki 600 Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) yang tersebar dari Sabang hingga Merauke,” ujar Ikrar.

Sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas pengawasan obat dan makanan di Indonesia, BPOM memiliki peran krusial dalam mengidentifikasi dan menyelidiki peredaran obat-obatan terlarang.

Selain bekerja sama dengan BNN, BPOM juga berkomitmen untuk menjaga agar narkotika dan obat-obatan psikotropika tidak merajalela di masyarakat.

Ikrar juga menekankan bahwa efek adiktif dari narkoba sangat berbahaya, dapat merusak generasi masa depan, dan berdampak jangka panjang bagi kesehatan masyarakat.

“Kami berkomitmen untuk terus berupaya memerangi peredaran narkotika agar generasi penerus bangsa tidak terjerat dalam bahaya kecanduan,” tambahnya.

Komitmen Bersama untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Pameran barang bukti yang digelar ini bukan hanya untuk menunjukkan pencapaian dalam pemberantasan narkoba, tetapi juga untuk memberikan pesan tegas kepada para pelaku tindak pidana narkoba.

Pemerintah melalui BNN dan BPOM terus berupaya mengungkap jaringan-jaringan besar yang terlibat dalam peredaran narkoba, dengan harapan dapat menekan angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia.

“Langkah-langkah ini adalah bentuk nyata komitmen kami untuk melindungi masyarakat dari bahaya narkotika yang dapat menghancurkan masa depan bangsa,” ujar Taruna Ikrar, menutup konferensi pers dengan penuh harapan.

Melalui kolaborasi yang lebih kuat antara BNN, BPOM, serta lembaga penegak hukum lainnya, Indonesia terus bergerak maju dalam melawan peredaran narkoba yang merusak kehidupan sosial dan ekonomi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!