Beritatrend.com. – Jakarta Sabtu, 15 Maret 2025 – Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam menanggulangi kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri yang berlangsung di Ballroom BPJS Ketenagakerjaan, Jakarta, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan, turut hadir dalam pembahasan penting ini.
Rapat yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, ini menjadi forum strategis dalam merancang langkah-langkah konkret untuk mencapai target nol persen kemiskinan ekstrem pada tahun 2026, sesuai arahan Presiden.
Tantangan dan Target Ambisius
Dalam paparannya, Muhaimin Iskandar mengungkapkan bahwa saat ini jumlah masyarakat miskin di Indonesia masih mencapai 24,8 juta orang atau sekitar 8,7% dari total populasi.
Oleh karena itu, pemerintah telah menetapkan target ambisius untuk menurunkan angka kemiskinan menjadi 4,5% pada tahun 2029.
“Langkah ini tidak hanya untuk mengurangi angka kemiskinan, tetapi juga menciptakan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan yang inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Muhaimin dalam rapat tersebut.
Sinergi Kementerian dan Lembaga
Untuk mencapai target tersebut, kerja sama lintas kementerian dan lembaga menjadi kunci utama.
Rapat ini dihadiri oleh sejumlah Menteri, Wakil Menteri, serta Kepala Lembaga yang berkaitan dengan program pengentasan kemiskinan.
Dengan koordinasi yang lebih erat, diharapkan program dan kebijakan yang telah dirancang dapat berjalan lebih efektif dan tepat sasaran.
Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah memperkuat program bantuan sosial, mendorong pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas, serta meningkatkan akses masyarakat terhadap kepemilikan tanah dan perumahan yang layak.
Mewujudkan Indonesia yang Lebih Sejahtera
Rapat ini menjadi bukti bahwa pemerintah serius dalam mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera.
Dengan strategi yang jelas dan kerja sama yang solid, target penghapusan kemiskinan ekstrem bukan hanya sekadar angka, tetapi sebuah visi nyata untuk kesejahteraan masyarakat.
Masyarakat pun diharapkan ikut serta dalam mendukung berbagai program pemerintah, baik melalui pemanfaatan bantuan yang diberikan maupun dengan meningkatkan keterampilan dan daya saing di sektor ekonomi.
Apakah Indonesia bisa mencapai nol persen kemiskinan ekstrem pada 2026? Waktu akan menjawab, tetapi yang pasti, pemerintah tak ingin tinggal diam dalam menghadapi tantangan besar ini.