Beritatrend.com. -Jakarta Jum’at, 04/10/24. Diet tinggi protein yang selama ini dianggap sebagai cara ampuh untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan, ternyata bisa menjadi bumerang bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang lebih tua. Para ahli mengungkapkan bahwa pola makan ini dapat berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan yang serius.
Dr. Suzanne J. Ferree, seorang dokter yang bersertifikat dalam bidang kedokteran keluarga dan pengobatan anti-penuaan, menjelaskan bahwa meskipun kebutuhan protein meningkat seiring bertambahnya usia, banyak orang justru mengonsumsi lebih banyak protein dari yang diperlukan. Ini terutama berlaku bagi mereka yang lebih suka mengonsumsi protein hewani yang tidak sehat.
“Penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa yang lebih tua membutuhkan lebih banyak protein, namun banyak yang mengonsumsi terlalu banyak, khususnya dari sumber hewani,” ungkap Dr. Ferree.
Sementara itu, Dr. Monisha Bhanote, seorang ahli gizi dan kesehatan, mengingatkan bahwa konsumsi protein hewani yang berlebihan dapat mempercepat proses penuaan dan meningkatkan risiko berbagai penyakit. “Kebanyakan orang Amerika mengonsumsi dua kali lipat jumlah protein yang direkomendasikan, yang bisa memperpendek umur mereka,” tambahnya.
Salah satu penyebabnya adalah senyawa berbahaya yang terbentuk dari makanan berbasis hewani, yaitu produk akhir glikasi lanjutan (AGEs) dan trimetilamina N-oksida (TMAO). AGEs, yang terbentuk saat protein dan lemak bercampur dengan gula dalam aliran darah, dapat menyebabkan stres oksidatif dan peradangan, yang mempercepat proses penuaan dan berkontribusi pada penyakit kronis.
TMAO, di sisi lain, terkait dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, seperti aterosklerosis dan serangan jantung. “TMAO mengganggu kemampuan tubuh untuk membuang kolesterol, yang berbahaya bagi kesehatan jantung dan umur panjang,” jelas Bhanote.
Dengan tingginya angka konsumsi protein di Amerika, para ahli merekomendasikan agar masyarakat lebih bijak dalam memilih sumber protein dan memperhatikan keseimbangan dalam pola makan mereka. Mengutamakan protein nabati dan mengurangi asupan protein hewani bisa menjadi langkah awal untuk mendukung kesehatan yang lebih baik dan umur yang lebih panjang.