Beritatrend.com. -Jakarta Rabu, 18/09/24. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan tanggapan tegas terkait perpecahan dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Ia meminta agar masalah perebutan kursi Ketua Umum Kadin tidak dilimpahkan kepadanya.
Dalam pernyataan resminya pada Selasa (17/9/2024) di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Jokowi menegaskan pentingnya penyelesaian masalah tersebut secara internal oleh Kadin. Ia menyebutkan bahwa Kadin adalah organisasi pengusaha, bukan organisasi politik, sehingga harus menyelesaikan masalahnya secara mandiri. Jokowi mengingatkan agar isu ini tidak “dilempar” ke dirinya.
Kisruh ini berawal dari pemecatan Arsjad Rasjid sebagai Ketua Umum Kadin periode 2021-2026. Arsjad digantikan oleh Anindya Bakrie setelah Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) Kadin pada 13 September 2024. Arsjad Rasjid kemudian mengirimkan surat kepada Jokowi terkait peralihan kepemimpinan tersebut, namun Jokowi menyatakan bahwa surat itu belum sampai ke mejanya.
“Selama 10 tahun saya menjabat, saya dekat dengan Kadin. Tidak sekali dua kali saya datang di acara Kadin, baik dengan Pak Soeryo Bambang, Pak Rosan Roeslani, Pak Arsjad, maupun Pak Anindya,” ungkap Jokowi.
Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, menegaskan bahwa Presiden Jokowi tidak terlibat dalam urusan internal Kadin dan menghormati mekanisme yang berlaku di organisasi tersebut. “Tidak ada cawe-cawe dari Presiden. Itu urusan internal Kadin,” ujar Ari.
Jokowi juga menegaskan kesiapannya untuk bertemu dengan pihak-pihak yang terlibat jika diperlukan, namun ia tetap menginginkan penyelesaian dilakukan sesuai dengan aturan internal Kadin.