Beritatrend.com. -Jakarta Minggu, 15/09/24. Setelah lebih dari satu dekade memimpin Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Retno Marsudi akan resmi purnatugas pada 20 Oktober 2024 mendatang. Pengunduran dirinya dari posisi Menlu menandai akhir dari sebuah era bagi diplomasi Indonesia. Namun, perpisahan ini membawa berita baru yang menggembirakan: Retno Marsudi akan memulai babak baru sebagai Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Isu Air.
Retno Marsudi, seorang diplomat ulung yang telah memimpin Kemenlu sejak 2014, mengumumkan bahwa ia tidak akan bergabung dalam kabinet pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto. Pernyataan tersebut disampaikannya dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI, di mana ia juga menekankan pentingnya melanjutkan pekerjaan yang belum terselesaikan dan memberikan arahan kepada penggantinya.
Dalam kesempatan tersebut, Retno mengungkapkan rasa terima kasihnya dan memproyeksikan tugas-tugas yang perlu diteruskan oleh Menlu yang akan datang. “Pekerjaan tidak pernah selesai, dan saya yakin siapa pun yang menggantikan saya akan melanjutkan dengan baik,” kata Retno. Ia juga menitipkan pesan agar dukungan terhadap kemerdekaan Palestina tetap menjadi prioritas.
Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, secara resmi mengumumkan penunjukan Retno sebagai Utusan Khusus untuk Air pada 13 September 2024. Posisi ini menandai pencapaian sejarah, menjadikan Retno sebagai orang Indonesia pertama yang memegang jabatan ini. Retno akan memulai tugas barunya pada 1 November 2024, tepat setelah ia menyelesaikan masa jabatannya di Kemenlu.
Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Isu Air, Retno akan fokus pada penggalangan kemitraan dan upaya global untuk memajukan Agenda Air, termasuk tindak lanjut dari hasil Konferensi Air PBB 2023. Penunjukan ini tidak hanya merupakan kehormatan pribadi bagi Retno tetapi juga bagi Indonesia, yang kini mendapat pengakuan internasional dalam isu-isu kritis seperti manajemen air global.
Retno mengungkapkan kegembiraannya atas amanah baru ini, mengatakan, “Merupakan kehormatan bagi saya dan Indonesia untuk diberi kepercayaan sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Isu Air. Ini adalah langkah besar dalam mendukung agenda global untuk pengelolaan air yang berkelanjutan.”
Dalam perkembangan terkait Kemenlu, spekulasi mengenai pengganti Retno masih berlanjut. Anggota Komisi I DPR RI, Dave Laksono, menyatakan bahwa pengganti Retno harus memiliki pemahaman mendalam tentang pola pikir presiden terpilih Prabowo Subianto. Di tengah spekulasi ini, Sugiono, Wakil Ketua Komisi I DPR RI dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, muncul sebagai salah satu calon potensial untuk posisi Menlu.
Dengan langkah baru ini, Retno Marsudi meninggalkan warisan diplomasi yang kuat dan membuka lembaran baru dalam arena global. Pengalaman dan dedikasinya dalam mengatasi tantangan diplomatik akan terus memberikan dampak, baik di tingkat nasional maupun internasional.