Beritatrend.com. -Distrik Minyambouw, Papua Barat – Hari ini, Minggu (26/5/24), sebuah tragedi mengguncang kampung-kampung di Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, saat tanah longsor di daerah tersebut. Dilaporkan bahwa satu keluarga menjadi korban paling berat akibat bencana tersebut, dengan 4 anggota keluarga mereka tewas tertimbun tanah.
Korban jiwa tersebut adalah Yunus Ullo dan Desi Ullo, bersama dengan dua anak mereka, Mika Dowansiba dan Eta Dowansiba. Meskipun upaya penyelamatan sedang berlangsung, hanya satu anggota keluarga yang berhasil selamat dari musibah ini, yaitu Jemson Dowansiba, ayah dari Mika dan Eta.
Penjabat Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temogmere, telah memberikan respons cepat terhadap kejadian ini. Melalui sambungan telepon, ia menyatakan belasungkawa mendalam kepada korban dan keluarga yang terkena dampak bencana alam tersebut. Upaya penanganan darurat juga sudah dilakukan, dengan meminta Kepala BPBD untuk segera mengerahkan alat berat, seperti eskavator, untuk membantu dalam evakuasi korban dan pemulihan daerah yang terdampak.
Dalam laporan terbaru dari lokasi kejadian, ditemukan bahwa selain korban jiwa, lima rumah warga juga tertimbun tanah longsor. Sementara itu, kondisi listrik di daerah tersebut padam karena jaringan kabel PLN dan tiang listrik ikut tertimbun. Tim SAR dari Basarnas dan polisi dari Polres Kabupaten Pegunungan Arfak sedang berusaha keras untuk melakukan evakuasi dan membantu warga yang terdampak.
Tidak hanya manusia, namun ternak warga di kampung tersebut juga turut menjadi korban dalam bencana alam ini. Situasi semakin rumit dengan cuaca yang tidak menentu, memperumit upaya penanganan dan evakuasi.
Penjabat Gubernur Ali Baham menegaskan pentingnya kewaspadaan di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu. Dia berjanji untuk segera mengunjungi lokasi bencana setelah kembali ke Manokwari, serta memberikan bantuan kepada para korban yang membutuhkan.
Tragedi tanah longsor ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya kesiapsiagaan dan kerjasama dalam menghadapi bencana alam, serta urgensi dalam penanganan dan mitigasi risiko di daerah rawan bencana seperti Papua Barat. Semoga para korban dapat segera mendapatkan pertolongan dan kekuatan untuk pulih dari musibah ini.
