Beritatrend.com. – Jakarta Kamis, 27/02/25. – Menjelang bulan suci Ramadan, Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat kembali menjadi lautan manusia.
Sentra tekstil terbesar se-Asia Tenggara ini dipenuhi pengunjung yang berburu pakaian dan perlengkapan untuk menyambut bulan puasa.
Kepadatan ini terutama terlihat di Blok A dan Blok B, di mana koridor-koridor pasar menjadi tantangan tersendiri bagi para pembeli yang ingin bergerak leluasa.
Koridor Pasar Jadi Ujian Kesabaran
Pantauan di lokasi pada Kamis (27/2/2025) menunjukkan kepadatan mulai terasa sejak memasuki lobi Blok A.
Beberapa pengunjung terlihat beristirahat di tangga dengan kantong belanjaan di sisi mereka.
Namun, begitu masuk lebih dalam, suasana pasar semakin sibuk dengan pengunjung yang berhenti sejenak untuk melihat-lihat atau melakukan tawar-menawar.
Tak jarang, arus lalu lintas manusia di dalam pasar tersendat akibat pengunjung yang tiba-tiba berhenti di tengah jalan untuk meneliti kain atau menanyakan harga.
Para pedagang pun tak kalah semangat menawarkan dagangan mereka. “Silakan lihat-lihat dulu, murah, bagus, ayo dibeli!” teriak salah seorang pedagang, berusaha menarik perhatian calon pembeli di antara riuhnya suasana pasar.
Semakin Naik, Semakin Lengang
Menariknya, kepadatan ini hanya terjadi di lantai bawah.
Saat menelusuri lantai 2 dan 3, suasana pasar justru jauh lebih lengang. Beberapa toko tampak sepi, sementara di lantai yang lebih tinggi, bahkan semakin banyak kios yang tutup.
Di Blok B, pola yang sama terjadi. Lantai bawah penuh sesak, tetapi semakin naik ke atas, jumlah pengunjung semakin berkurang.
Tampaknya, sebagian besar pembeli memilih untuk berburu barang di lantai bawah yang lebih mudah diakses.
Tantangan Berbelanja di Tengah Keramaian
Bagi para pengunjung, berbelanja di Pasar Tanah Abang menjelang Ramadan bukan sekadar urusan membeli barang, tapi juga ujian kesabaran.
Dengan padatnya pasar, mencari celah untuk berjalan pun bisa menjadi tantangan tersendiri.
Namun, bagi mereka yang terbiasa dengan suasana seperti ini, justru inilah bagian dari pengalaman belanja yang tak terlupakan.
“Kalau nggak ramai begini, bukan Tanah Abang namanya,” ujar seorang pengunjung yang datang dari Bekasi.
Dengan Ramadan yang semakin dekat, kepadatan di Pasar Tanah Abang diperkirakan akan terus meningkat.
Bagi yang ingin berburu pakaian dengan lebih leluasa, mungkin bisa mempertimbangkan untuk datang lebih pagi atau menjelajahi lantai-lantai atas yang lebih sepi.
Siap menghadapi tantangan belanja di lautan manusia Pasar Tanah Abang?