Beritatrend.com. – Bogor Jum’at, 22 November 2024 – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menekankan pentingnya penyusunan mitigasi bencana dalam rangka mensukseskan Pilkada Serentak 2024, khususnya di daerah-daerah yang rawan bencana. Langkah ini sangat krusial untuk memastikan bahwa pemilu tetap berjalan lancar meski terjadi bencana alam yang tidak terduga.
Bima menyampaikan hal ini saat melakukan inspeksi ke Gudang Logistik Pilkada Serentak 2024 di Kota Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (22/11/2024). Menurut Bima, daerah seperti Kota Bogor yang rawan bencana alam, seperti banjir dan longsor, perlu memiliki rencana mitigasi yang matang agar proses Pilkada tidak terganggu.
“Penting untuk menyusun skenario penanganan jika terjadi bencana, termasuk pergeseran TPS (Tempat Pemungutan Suara). Ini agar semua pihak, termasuk penyelenggara Pemilu, memiliki panduan dalam menghadapi keadaan darurat,” ujar Bima.
Dalam kunjungannya, Bima mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Bogor dan penyelenggara Pemilu setempat yang telah menyiapkan mitigasi bencana dengan baik. Ia menjelaskan bahwa sudah ada koordinasi yang jelas mengenai pemindahan TPS, sumber daya yang digunakan, serta siapa saja yang bertugas dalam situasi darurat.
“Saya sangat mengapresiasi Pemerintah Kota Bogor. Mereka sudah sangat terlatih dalam hal mitigasi bencana. Koordinasinya sudah sangat baik dan terperinci,” tambah Bima.
Selain itu, Bima juga mengungkapkan bahwa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggunakan 27 indikator untuk mengukur tingkat kerawanan Pilkada di setiap daerah. Indikator ini mencakup berbagai aspek, mulai dari kerawanan sosial, politik, hingga bencana alam. Pemantauan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan daerah dalam menghadapi potensi risiko selama Pilkada berlangsung.
Bima juga menekankan beberapa aspek penting lainnya untuk memastikan kelancaran Pilkada Serentak 2024. Salah satunya adalah distribusi logistik Pilkada yang harus dilakukan dengan baik dan tepat waktu. Selain itu, ia mengajak penyelenggara untuk memaksimalkan partisipasi pemilih dari kelompok marginal, termasuk pemilih pemula, lansia, dan penyandang disabilitas.
“Jangan sampai ada yang terlewatkan dalam hal hak pilih, terutama bagi kelompok rentan. Upaya jemput bola untuk kelompok ini sangat penting,” kata Bima.
Tak kalah penting, Bima juga mengingatkan agar netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) tetap terjaga. ASN harus memastikan bahwa mereka tidak berpihak kepada pasangan calon manapun dan tetap fokus pada tugas utama mereka untuk melayani masyarakat.
Dengan berbagai upaya mitigasi bencana dan persiapan lainnya, Bima berharap Pilkada Serentak 2024 bisa berjalan dengan sukses dan lancar, memberikan hak pilih yang adil bagi seluruh warga negara.